An-Naazi'aat

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

 

[1]

Demi (makhluk-makhluk) yang mencabut (apa yang ditugaskan mencabutnya) dengan cara yang sekasar-kasarnya;

[2]

Dan yang menarik (apa yang ditugaskan menariknya) dengan cara yang selembut-lembutnya;

[3]

Dan demi (makhluk-makhluk) yang cergas bergerak (menerima perintah) dengan gerak yang secergas-cergasnya;

[4]

Lalu masing-masing berlumba-lumba dahulu-mendahului (menjalankan tugasnya) dengan cara yang sesungguh-sungguhnya;

[5]

Serta menyempurnakan tadbir urusan alam yang diperintahkan kepadanya; (sumpah demi sumpah, sesungguhnya kamu akan dibangkitkan hidup semula pada hari kiamat)! -

[6]

Pada masa berlakunya "tiupan sangkakala yang pertama" yang menggoncangkan alam, (sehingga mati segala yang bernyawa dan punah-ranah sekalian makhluk selain dari yang dikecualikan),

[7]

Tiupan yang pertama itu diikuti oleh tiupan yang kedua, (yang menyebabkan orang-orang yang mati semuanya hidup semula serta keluar dari kubur masing-masing);

[8]

Hati (manusia) pada hari itu berdebar-debar takut,

[9]

Pemandangannya tunduk gerun.

[10]

Mereka (yang ingkar) berkata: "Sungguhkah kita akan dikembalikan hidup seperti keadaan di dunia dahulu?

[11]

"Bolehkah (dihidupkan semula) sesudah kita menjadi tulang yang reput?"

[12]

Mereka berkata lagi (secara mengejek: "Kalaulah berlaku) yang demikian, sudah tentu kembalinya kita (hidup semula) itu satu perkara yang merugikan!"

[13]

(Menghidupkan semula tidaklah sukar), kerana berlakunya perkara itu hanyalah dengan satu jeritan (yang terbit dari tiupan sangkakala yang kedua), -

[14]

Yang menyebabkan mereka dengan serta-merta berada di muka bumi yang putih rata.

[15]

Sudahkah sampai kepadamu (wahai Muhammad) perihal Nabi Musa?

[16]

Ketika ia diseru oleh Tuhannya di "Wadi Tuwa" yang suci; -

[17]

(Lalu diperintahkan kepadanya): "Pergilah kepada Firaun, sesungguhnya ia telah melampaui batas (dalam kekufuran dan kezalimannya);

[18]

"Serta katakanlah kepadanya: `Adakah engkau suka hendak mensucikan dirimu (dari kekufuran)?

[19]

`Dan mahukah, aku tunjuk kepadamu jalan mengenal Tuhanmu, supaya engkau merasa takut (melanggar perintahNya)? ' "

[20]

(Setelah Nabi Musa menyempurnakan perintah Tuhannya, dan Firaun pun meminta bukti kebenarannya); maka Nabi Musa memperlihatkan kepada Firaun: mukjizat yang besar.

[21]

Lalu Firaun mendustakan (Nabi Musa) dan menderhaka (kepada Allah);

[22]

Kemudian ia berpaling ingkar sambil menjalankan usahanya (menentang Nabi Musa).

[23]

Lalu ia menghimpunkan orang-orangnya dan menyeru, -

[24]

Dengan berkata: "Akulah tuhan kamu, yang tertinggi".

[25]

Maka Allah menyeksa Firaun di akhirat dan di dunia ini, dengan azab yang menakutkan sesiapa yang mengetahuinya.

[26]

Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi pelajaran yang mendatangkan iktibar bagi orang-orang yang takut (melanggar perintah Tuhannya).

[27]

(Wahai golongan yang ingkarkan kebangkitan hidup semula!) Kamukah yang sukar diciptakan atau langit? Tuhan telah membinanya (dengan Kukuh)!

[28]

Ia telah meninggikan bangunan langit itu lalu menyempurnaKannya,

[29]

Dan Ia menjadikan malamnya gelap-gelita, serta menjadikan siangnya terang-benderang.

[30]

Dan bumi sesudah itu dihamparkannya (untuk kemudahan penduduknya), -

[31]

Ia mengeluarkan dari bumi itu: airnya dan tumbuh-tumbuhannya;

[32]

Dan gunung-ganang pula dikukuhkan letaknya (di bumi, sebagai pancang pasak yang menetapnya);

[33]

(Semuanya itu) untuk kegunaan kamu dan binatang-binatang ternak kamu.

[34]

Maka apabila datang hari yang bencananya amat besar, -

[35]

Iaitu hari manusia akan mengingati apa yang telah diusahakannya, -

[36]

Dan neraka diperlihatkan kepada sesiapa sahaja yang dapat melihatnya, -

[37]

Maka (dapatlah masing-masing mengetahui kesudahannya); adapun orang yang melampau (perbuatan derhakanya), -

[38]

Serta ia mengutamakan kehidupan dunia semata-mata, -

[39]

Maka sesungguhnya neraka Jahanamlah tempat kediamannya.

[40]

Adapun orang yang takutkan keadaan semasa ia berdiri di mahkamah Tuhannya, (untuk dihitung amalnya), serta ia menahan dirinya dari menurut hawa nafsu, -

[41]

Maka sesungguhnya Syurgalah tempat kediamannya.

[42]

Mereka (yang ingkar) selalu bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang hari kiamat: "Bilakah masa datangnya?"

[43]

Apa hubungannya tugasmu dengan (soal) menerangkan masa kedatangan hari kiamat itu?

[44]

Kepada Tuhanmu lah terserah kesudahan ilmu mengenainya.

[45]

Tugasmu hanyalah memberi amaran kepada orang yang takut akan huru-hara hari kiamat itu.

[46]

(Sangatlah dahsyatnya huru-hara hari itu, sehingga orang-orang yang bersalah merasa) pada masa melihatnya: seolah-olah mereka tidak tinggal di dunia melainkan sekadar satu petang atau paginya sahaja.