Al-Anfaal

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

[1]

Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang itu (terserah) bagi Allah dan bagi RasulNya (untuk menentukan pembahagiannya). Oleh itu, bertaqwalah kamu kepada Allah dan perbaikilah keadaan perhubungan di antara kamu, serta taatlah kepada Allah dan RasulNya, jika betul kamu orang-orang yang beriman".

[2]

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (yang sempurna imannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah (dan sifat-sifatNya) gementarlah hati mereka; dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menjadikan mereka bertambah iman, dan kepada Tuhan mereka jualah mereka berserah.

[3]

Iaitu orang-orang yang mendirikan sembahyang dan yang mendermakan sebahagian dari apa yang Kami kurniakan kepada mereka.

[4]

Merekalah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan mendapat pangkat-pangkat yang tinggi di sisi Tuhan mereka dan keampunan serta limpah kurnia yang mulia (di Syurga).

[5]

Sebagaimana (harta rampasan perang ditentukan pembahagiannya dengan kebenaran, maka) Tuhanmu (wahai Muhammad) mengeluarkanmu dari rumahmu (untuk pergi berperang) dengan kebenaran juga, sedang sebahagian dari orang-orang yang beriman itu (sebenarnya) tidak suka (turut berjuang).

[6]

Mereka membantahmu tentang kebenaran (berjihad) setelah nyata (kepada mereka kemenangan yang engkau janjikan), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat (sebab-sebabnya).

[7]

Dan (ingatlah) ketika Allah menjanjikan kepada kamu salah satu dari dua angkatan, menjadi untuk kamu (menghadapinya), sedang kamu suka kiranya (angkatan perniagaan) bukan angkatan (perang) yang mempunyai kekuatan itu yang dijadikan untuk kamu (menghadapinya). Padahal Allah menghendaki untuk menetapkan yang benar (ugama Islam) dengan Kalimah-kalimahNya, dan untuk membinasakan kaum yang kafir seluruhnya;

[8]

Supaya Allah menegakkan yang benar itu dan menghapuskan yang salah (kufur dan syirik), sekalipun golongan (kafir musyrik) yang berdosa itu tidak menyukainya.