Part 23

 

[28]

Dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah ia (mati) sebarang pasukan tentera dari langit (untuk membinasakan mereka), dan tidak perlu Kami menurunkannya.

[29]

(Kebinasaan mereka) hanyalah dilakukan dengan satu pekikan (yang dahsyat), maka dengan serta merta mereka semua sunyi-sepi tidak hidup lagi.

[30]

Sungguh besar perasaan sesal dan kecewa yang menimpa hamba-hamba (yang mengingkari kebenaran)! Tidak datang kepada mereka seorang Rasul melainkan mereka mengejek-ejek dan memperolok-olokkannya.

[31]

Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka? Umat-umat yang telah binasa itu tidak kembali lagi kepada mereka (bahkan kembali kepada Kami, untuk menerima balasan).

[32]

Dan tidak ada satu makhluk pun melainkan dihimpunkan ke tempat perbicaraan Kami, semuanya dibawa hadir (untuk menerima balasan).

[33]

Dan dalil yang terang untuk mereka (memahami kekuasaan dan kemurahan kami), ialah bumi yang mati; kami hidupkan dia serta kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripada biji-bijian itu mereka makan.

[34]

Dan kami jadikan di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur, dan kami pancarkan padanya beberapa matair,

[35]

Supaya mereka makan dari buah-buahannya dan dari apa yang dikerjakan oleh tangan mereka; maka patutkah mereka tidak bersyukur?

[36]

Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan makhluk-makhluk semuanya berpasangan; sama ada dari yang ditumbuhkan oleh bumi, atau dari diri mereka, ataupun dari apa yang mereka tidak mengetahuinya.

[37]

Dan lagi dalil yang terang untuk mereka (berfikir) ialah malam; Kami hilangkan siang daripadanya, maka dengan serta-merta mereka berada dalam gelap-gelita;

[38]

Dan (sebahagian dari dalil yang tersebut ialah) matahari; ia kelihatan beredar ke tempat yang ditetapkan baginya; itu adalah takdir Tuhan yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengetahui;

[39]

Dan bulan pula Kami takdirkan dia beredar melalui beberapa peringkat, sehingga di akhir peredarannya kelihatan kembalinya pula ke peringkat awalnya - (berbentuk melengkung) seperti tandan yang kering.

[40]

(Dengan ketentuan yang demikian), matahari tidak mudah baginya mengejar bulan, dan malam pula tidak dapat mendahului siang; kerana tiap-tiap satunya beredar terapung-apung di tempat edarannya masing-masing.

[41]

Dan satu dalil lagi untuk mereka (insaf) ialah, Kami membawa belayar jenis keluarga mereka dalam bahtera yang penuh sarat;

[42]

Dan Kami ciptakan untuk mereka, jenis-jenis kenderaan yang sama dengannya, yang mereka dapat mengenderainya.

[43]

Dan jika kami kehendaki, kami boleh tenggelamkan mereka; (kiranya Kami lakukan yang demikian) maka tidak ada yang dapat memberi pertolongan kepada mereka, dan mereka juga tidak dapat diselamatkan, -

[44]

Kecuali dengan kemurahan dari pihak Kami memberi rahmat dan kesenangan hidup kepada mereka hingga ke suatu masa.

[45]

Dan apabila dikatakan kepada mereka: " berjaga-jagalah kamu akan apa yang ada di hadapan kamu (dari urusan-urusan hidup di dunia ini), dan apa yang ada di belakang kamu (dari huru-hara dan balasan akhirat), supaya kamu beroleh rahmat", (mereka tidak mengindahkannya).

[46]

Dan (itulah tabiat mereka) tidak ada sesuatu keterangan yang sampai kepada mereka dari keterangan-keterangan tuhan mereka melainkan mereka selalu berpaling daripadanya (enggan menerimanya).

[47]

Dan apabila dikatakan kepada mereka:" Dermakanlah sebahagian dari rezeki yang dikurniakan Allah kepada kamu", berkatalah orang-orang yang kafir itu kepada orang-orang yang beriman (secara mengejek-ejek): " Patutkah kami memberi makan kepada orang yang jika Allah kehendaki tentulah Ia akan memberinya makan? Kamu ini hanyalah berada dalam kesesatan yang nyata".

[48]

Dan (apabila mereka diingatkan tentang huru-hara dan balasan akhirat) mereka bertanya (secara mempersenda): " Bilakah datangnya (hari akhirat) yang dijanjikan itu? Jika betul kamu orang-orang yang benar (maka kami sedia menunggu)!",

[49]

Mereka tidak menunggu melainkan satu pekikan yang - (dengan secara mengejut) akan membinasakan mereka semasa mereka dalam keadaan leka bertengkar (merundingkan urusan dunia masing-masing).

[50]

Maka dengan itu, mereka tidak berpeluang membuat sebarang pesanan (wasiat atau lainnya), dan (kalau mereka berada di luar) mereka tidak sempat kembali kepada keluarganya.

[51]

Dan sudah tentu akan ditiupkan sangkakala (menghidupkan orang-orang yang telah mati; apabila berlaku yang demikian) maka semuanya segera bangkit keluar dari kubur masing-masing (untuk) mengadap Tuhannya.

[52]

(Pada ketika itu) orang-orang yang tidak percayakan hidup semula berkata: Aduhai celakanya kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari kubur tempat tidur kami?,, (Lalu dikatakan kepada mereka): " Inilah dia yang telah dijanjikan oleh Allah Yang Maha Pemurah dan benarlah berita yang disampaikan oleh Rasul-rasul!,

[53]

Hanyalah dengan berlakunya satu pekikan sahaja, maka dengan serta merta mereka dihimpunkan ke tempat perbicaraan Kami, semuanya dibawa hadir (untuk menerima balasan).

[54]

Maka pada hari itu, tidak ada seseorang yang akan dianiaya sedikitpun, dan kamu pula tidak akan dibalas melainkan menurut amal yang kamu telah kerjakan.

[55]

Sesungguhnya penduduk Syurga pada hari itu, berada dalam keadaan sibuk leka menikmati kesenangan;

[56]

Mereka dengan pasangan-pasangan mereka bersukaria di tempat yang teduh, sambil duduk berbaring di atas pelamin;

[57]

Mereka beroleh dalam Syurga itu pelbagai jenis buah-buahan, dan mereka beroleh apa sahaja yang mereka kehendaki;

[58]

(Mereka juga beroleh) ucapan salam sejahtera dari Tuhan Yang Maha Mengasihani.

[59]

Dan (sebaliknya dikatakan kepada orang-orang yang kafir): "Berpisahlah kamu pada hari ini, hai orang-orang yang berdosa, (dari bercampur gaul dengan orang-orang yang beriman).

[60]

"Bukankah Aku telah perintahkan kamu wahai anak-anak Adam, supaya kamu jangan menyembah Syaitan? Sesungguhnya ia musuh yang nyata terhadap kamu!

[61]

"Dan (Aku perintahkan): hendaklah kamu menyembahKu; inilah jalan yang lurus.

[62]

"Dan sesungguhnya Syaitan itu telah menyesatkan golongan yang ramai di antara kamu; (setelah kamu mengetahui akibat mereka) maka tidakkah sepatutnya kamu berfikir dan insaf?

[63]

"Yang kamu saksikan sekarang ialah neraka Jahannam, yang kamu selalu diancam memasukinya (kalau kamu tidak taatkan perintah Allah).

[64]

"Rasalah kamu bakarannya pada hari ini, disebabkan perbuatan kufur yang kamu telah lakukan!"

[65]

Pada waktu itu Kami meteraikan mulut mereka (sejurus); dan (memberi peluang kepada) tangan-tangan mereka memberitahu Kami (kesalahan masing-masing), dan kaki mereka pula menjadi saksi tentang apa yang mereka telah usahakan.

[66]

(Matahati orang-orang yang menderhaka itu rosak) dan kalau Kami kehendaki, Kami berkuasa menghapuskan bentuk dan biji mata kepala mereka menjadi rata, sehingga masing-masing menerpa mencari-cari jalan (yang biasa mereka lalui). (Kiranya dijadikan demikian) maka bagaimanakah mereka dapat melihatnya?

[67]

(Kekuatan akal fikiran mereka juga tidak sihat) dan kalau kami kehendaki, kami berkuasa mangubahkan keadaan jasmani mereka (menjadi kaku beku) di tempat yang mereka berada padanya; maka dengan itu, mereka tidak dapat mara ke hadapan dan juga tidak dapat undur ke belakang.

[68]

Dan (hendaklah diingat bahawa) sesiapa yang Kami panjangkan umurnya, Kami balikkan kembali kejadiannya (kepada keadaan serba lemah; hakikat ini memang jelas) maka mengapa mereka tidak mahu memikirkannya?

[69]

(Nabi Muhammad bukanlah penyair) dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya, dan kepandaian bersyair itu pula tidak sesuai baginya. Yang Kami wahyukan kepadanya itu tidak lain melainkan nasihat pengajaran dan Kitab Suci yang memberi penerangan;

[70]

Supaya ia memberi peringatan kepada orang yang sedia hidup (hatinya), dan supaya nyata tetapnya hukuman (azab) terhadap orang-orang yang kufur ingkar.

[71]

Tidakkah mereka melihat dan memikirkan, bahawa Kami telah menciptakan untuk mereka binatang-binatang ternak, di antara jenis-jenis makhluk yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami lalu mereka memilikinya?

[72]

Dan Kami jinakkan dia untuk kegunaan mereka; maka sebahagian di antaranya menjadi kenderaan mereka, dan sebahagian lagi mereka makan.

[73]

Dan mereka beroleh berbagai faedah dan kegunaan pada binatang ternak itu dan juga beroleh minuman; maka mengapa mereka tidak mahu bersyukur?

[74]

Dan tergamak mereka menyembah beberapa tuhan yang lain dari Allah, (dengan harapan semoga mereka mendapat pertolongan (dari makhluk-makhluk itu).

[75]

Benda-benda yang mereka sembah itu tidak dapat sama sekali menolong mereka, sedang benda-benda itu sendiri menjadi tentera yang akan dibawa hadir (pada hari kiamat, untuk memberi azab seksa) kepada mereka.

[76]

Maka janganlah engkau (wahai Muhammad) berdukacita disebabkan tuduhan-tuduhan mereka (terhadapmu). Sesungguhnya Kami sedia mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan.

[77]

Tidakkah manusia itu melihat dan mengetahui, bahawa Kami telah menciptakan dia dari (setitis) air benih? Dalam pada itu (setelah Kami sempurnakan kejadiannya dan tenaga kekuatannya) maka dengan tidak semena-mena menjadilah ia seorang pembantah yang terang jelas bantahannya (mengenai kekuasaan Kami menghidupkan semula orang-orang yang mati),

[78]

Serta ia mengemukakan satu misal perbandingan kepada Kami (tentang kekuasaan itu), dan ia pula lupakan keadaan Kami menciptakannya sambil ia bertanya: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-tulang yang telah hancur seperti debu?"

[79]

Katakanlah: "Tulang-tulang yang hancur itu akan dihidupkan oleh Tuhan yang telah menciptakannya pada awal mula wujudnya; dan Ia Maha Mengetahui akan segala keadaan makhluk-makhluk (yang diciptakanNya);

[80]

"Tuhan yang telah menjadikan api (boleh didapati) dari pohon-pohon yang hijau basah untuk kegunaan kamu, maka kamu pun selalu menyalakan api dari pohon-pohon itu".

[81]

Tidakkah diakui dan tidakkah dipercayai bahawa Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi (yang demikian besarnya) - berkuasa menciptakan semula manusia sebagaimana Ia menciptakan mereka dahulu? Ya! Diakui dan dipercayai berkuasa! Dan Dia lah Pencipta yang tidak ada bandinganNya, lagi Yang Maha Mengetahui.

[82]

Sesungguhnya keadaan kekuasaanNya apabila Ia menghendaki adanya sesuatu, hanyalah Ia berfirman kepada (hakikat) benda itu: " Jadilah engkau! ". Maka ia terus menjadi.

[83]

Oleh itu akuilah kesucian Allah (dengan mengucap: Subhaanallah!) - Tuhan yang memiliki dan menguasai tiap-tiap sesuatu, dan kepadaNyalah kamu semua dikembalikan.

 

As-Saaffaat

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

 

[1]

Demi (hamba-hambaKu) yang berbaris dengan berderet-deret -

[2]

(Hamba-hambaKu) yang melarang (dari kejahatan) dengan sesungguh-sungguhnya -

[3]

(Hamba-hambaKu) yang membaca kandungan Kitab Suci;

[4]

(Sumpah demi sumpah) sesungguhnya Tuhan kamu hanyalah Satu -

[5]

Tuhan (yang mencipta serta mentadbirkan) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, dan Tuhan (yang mengatur) tempat-tempat terbit matahari.

[6]

Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat (pada penglihatan penduduk bumi) dengan hiasan bintang-bintang.

[7]

Dan (Kami pelihara urusan langit itu) dengan serapi-rapi kawalan dari (masuk campur) tiap-tiap Syaitan yang derhaka;

[8]

(Dengan itu) mereka tidak dapat memasang telinga mendengar (percakapan malaikat) penduduk langit, dan mereka pula direjam (dengan api) dari segala arah dan penjuru,

[9]

Untuk mengusir mereka; dan mereka pula beroleh azab seksa yang tidak putus-putus.

[10]

Kecuali sesiapa di antara Syaitan-syaitan itu yang curi mendengar mana-mana percakapan (malaikat), maka ia diburu dan diikuti (dengan rejaman) api yang menjulang lagi menembusi.

[11]

(Setelah nyata kekuasaan Kami) maka bertanyalah (wahai Muhammad) kepada mereka (yang ingkarkan hidupnya semula orang-orang mati): Adakah diri mereka lebih sukar hendak diciptakan, atau makhluk-makhluk lain yang Kami telah ciptakan? Sesungguhnya Kami telah mencipta mereka dari tanah liat (yang senang diubah dan diciptakan semula).

[12]

(Pertanyaan itu tidak juga berfaedah kepada mereka) bahkan engkau merasa hairan (terhadap keingkaran mereka), dan sebaliknya mereka mengejek-ejek (peneranganmu).

[13]

Dan apabila diperingatkan, mereka tetap tidak mahu menerima peringatan itu.

[14]

Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda (yang membuktikan kekuasaan Kami dan kebenaranmu), mereka mencari-cari jalan memperolok-olokkannya, -

[15]

Serta mereka berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.

[16]

"Adakah sesudah kita mati serta menjadi tanah dan tulang, adakah kita akan dibangkitkan hidup semula?

[17]

"Dan adakah juga datuk nenek kita yang telah lalu (akan dibangkitkan hidup semula)?"

[18]

Jawablah (wahai Muhammad): "Ya, benar !(Kamu semua akan dibangkitkan) dengan keadaan hina-dina ".

[19]

(Kebangkitan ini mudah) kerana sesungguhnya ia boleh berlaku hanyalah dengan suara sahaja, maka dengan serta mereka semuanya (bangkit) melihat (apa yang akan jadi).

[20]

Dan (pada saat itu) mereka berkata:" Wahai celakanya kami, ini ialah hari balasan!"

[21]

(Lalu malaikat berkata kepada mereka): " Ini ialah hari memutuskan hukum untuk memberi balasan yang dahulu kamu mendustakannya ".

[22]

(Allah berfirman kepada malaikat):" Himpunkanlah orang-orang yang zalim itu, dan orang-orang yang berkeadaan seperti mereka, serta benda-benda yang mereka sembah -

[23]

"Yang lain dari Allah serta hadapkanlah mereka ke jalan yang membawa ke neraka.

[24]

"Dan hentikanlah mereka (menunggu), kerana sesungguhnya mereka akan disoal:

[25]

"Mengapa kamu tidak bertolong-tolongan (sebagaimana yang kamu dakwakan dahulu?"

[26]

(Mereka pada ketika itu tidak dapat berbuat apa-apa) bahkan mereka pada hari itu menyerah diri dengan hina (untuk diadili);

[27]

Dan masing-masing pun mengadap satu sama lain, sambil kata mengata dan cela mencela.

[28]

Pengikut-pengikut berkata (kepada ketuanya):" Sesungguhnya kamu dahulu selalu datang menyekat kami (daripada beriman) dengan menggunakan kuasa kamu".

[29]

Ketua-ketuanya menjawab: " (Tidak!) Bahkan kamulah sendiri tidak mahu menjadi orang-orang yang beriman!

[30]

"Dan kami (selain daripada mengajak kamu (tidak mempunyai sebarang kuasa memerintah kamu, bahkan kamu sememangnya kaum yang melampaui batas.

[31]

(Dengan keadaan diri kita yang sedemikian) maka tetaplah di atas kita janji seksa (yang dijanjikan) oleh Tuhan kita, bahawa kita semua tentu akan merasai (azab itu).

[32]

"(Dengan sebab ketentuan yang tersebut) maka kami pun mengajak kamu menjadi sesat, kerana sebenarnya kami adalah orang-orang sesat"

[33]

Maka sesungguhnya mereka semua pada hari itu, menderita azab bersama.

[34]

Sesungguhnya demikianlah Kami melakukan kepada orang-orang yang berdosa.

[35]

Sebenarnya mereka dahulu apabila dikatakan kepadanya;" (ketahuilah, bahawa) tiada Tuhan yang sebenar-benarnya melainkan Allah" - mereka bersikap takbur mengingkarinya, -

[36]

Serta mereka berkata: " Patutkah kami mesti meninggalkan tuhan-tuhan yang kami sembah, kerana mendengar ajakan seorang penyair gila?"

[37]

(Tidak! Nabi Muhammad bukan penyair dan bukan pula seorang gila) bahkan ia telah membawa kebenaran (tauhid), dan mengesahkan kebenaran (tauhid) yang dibawa oleh Rasul-rasul (yang terdahulu daripadanya).

[38]

Sesungguhnya kamu (wahai orang-orang musyrik) akan merasai azab seksa yang tidak terperi sakitnya.

[39]

Dan kamu tidak dibalas melainkan (dengan balasan yang sepadan) dengan apa yang kamu telah kerjakan;

[40]

Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik,

[41]

Mereka itu beroleh limpah kurnia yang termaklum,

[42]

Iaitu buah-buahan (yang lazat), serta mereka mendapat penghormatan,

[43]

Di dalam syurga-syurga yang penuh melimpah dengan berjenis-jenis nikmat.

[44]

Mereka duduk berhadap-hadapan di atas pelamin-pelamin kebesaran;

[45]

Diedarkan kepada mereka piala yang berisi arak (yang diambil) dari sungainya yang mengalir,

[46]

Minuman itu putih bersih, lagi lazat rasanya, bagi orang-orang yang meminumnya,

[47]

Ia tidak mengandungi sesuatu yang membahayakan, dan tidak pula mereka mabuk kerana menikmatinya.

[48]

Sedang di sisi mereka ada pula bidadari-bidadari yang tidak menumpukan pandangannya melainkan kepada mereka, lagi yang amat indah luas matanya;

[49]

(Putih kekuning-kuningan) seolah-olah mereka telur (burung kasuari) yang tersimpan dengan sebaik-baiknya.

[50]

(Tinggalah penduduk Syurga itu menikmati kesenangan), lalu setengahnya mengadap yang lain, sambil berbincang dan bertanya-tanyaan.

[51]

Seorang di antaranya berkata: " Sesungguhnya aku (di dunia) dahulu, ada seorang rakan (yang menempelak daku).

[52]

"katanya: Adakah engkau juga salah seorang dari golongan yang mengakui benarnya (kebangkitan orang-orang mati pada hari akhirat)?

[53]

"Adakah sesudah kita mati dan menjadi tanah dan tulang, adakah kita akan (dihidupkan semula serta) dibalas apa yang telah kita lakukan? " '

[54]

(Setelah menceritakan perihal rakannya itu) ia berkata lagi: " Adakah kamu hendak melihat (keadaan rakanku yang ingkar itu)?"

[55]

Maka ia pun memandang (ke arah neraka), lalu dilihatnya rakannya itu berada ditengah-tengah neraka yang menjulang-julang.

[56]

Ia pun (menempelaknya dengan) berkata:" Demi Allah! Nyaris-nyaris engkau menceburkan daku dalam kebinasaan.

[57]

"Dan kalaulah tidak disebabkan nikmat pemberian Tuhanku (dengan hidayah petunjuk), nescaya akan menjadilah daku dari orang-orang yang dibawa hadir (untuk menerima balasan azab) ".

[58]

(Kemudian ia berkata kepada rakan-rakanya yang sedang menikmati kesenangan di Syurga bersama): " Bukankah kita (setelah mendapat nikmat-nikmat ini) tidak akan mati lagi, -

[59]

"Selain dari kematian kita yang dahulu, dan kita juga tidak akan terkena seksa?"

[60]

Sesungguhnya (nikmat-nikmat kesenangan Syurga) yang demikian, ialah sebenar-benar pendapatan dan kemenangan yang besar.

[61]

Untuk memperoleh (kejayaan) yang seperti inilah hendaknya orang-orang yang beramal melakukan amal usahanya dengan bersungguh-sungguh (di dunia).

[62]

Manakah yang lebih baik, limpah kurniaan yang termaklum itu atau pokok zaqqum?

[63]

Sesungguhnya Kami jadikan pokok zaqqum itu satu ujian bagi orang-orang yang zalim (di dunia dan azab seksa bagi mereka di akhirat).

[64]

Sebenarnya ia sebatang pohon yang tumbuh di dasar neraka yang marak menjulang;

[65]

Buahnya seolah-olah kepala Syaitan-syaitan;

[66]

Maka sudah tentu mereka akan makan dari buahnya (sekalipun pahit dan busuk), sehingga mereka memenuhi perut darinya.

[67]

Kemudian, sesungguhnya mereka akan beroleh lagi - selain itu- satu minuman campuran dari air panas yang menggelegak.

[68]

Setelah (mereka dibawa minum) maka tempat kembali mereka tetaplah ke dalam neraka yang menjulang-julang.

[69]

Sebenarnya mereka telah mendapati datuk nenek mereka berada dalam kesesatan;

[70]

Lalu mereka terburu-buru menurut jejak langkah datuk neneknya.

[71]

Dan demi sesungguhnya, telah sesat juga - sebelum kaummu (wahai Muhammad) - kebanyakan kaum-kaum yang telah lalu.

[72]

Pada hal, demi sesungguhnya, Kami telahpun mengutus dalam kalangan kaum-kaum itu, Rasul-rasul pemberi amaran.

[73]

Maka lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang (yang mendustakan Rasul-rasul Kami) setelah diberi amaran, -

[74]

Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik (maka mereka akan terselamat dan mendapat sebaik-baik balasan).

[75]

Dan demi sesungguhnya, Nabi Nuh telah berdoa merayu kepada Kami (memohon pertolongan), maka Kami adalah sebaik-baik yang kabulkan doa permohonan.

[76]

Dan Kami telah selamatkan dia bersama-sama dengan keluarga dan pengikut-pengikutnya, dari kesusahan yang besar.

[77]

Dan Kami jadikan zuriat keturunannya sahaja orang-orang yang tinggal hidup (setelah Kami binasakan kaumnya yang ingkar).

[78]

Dan Kami kekalkan baginya (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:

[79]

"Salam sejahtera kepada Nabi Nuh dalam kalangan penduduk seluruh alam ! "

[80]

Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan amal-amal yang baik.

[81]

Sesungguhnya Nabi Nuh itu dari hamba-hamba Kami yang beriman.

[82]

Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain (yang mendustakannya).

[83]

Dan sesungguhnya di antara orang-orang yang menegakkan (ajaran yang dibawa oleh) Nabi Nuh ialah Nabi Ibrahim.

[84]

Ketika ia mematuhi perintah tuhannya dengan hati yang suci murni.

[85]

Ketika ia berkata kepada bapanya dan kaumnya: " Apa yang kamu sembah?

[86]

"Patutkah kamu menyembah tuhan-tuhan yang lain dari Allah, kerana kamu memutar belitkan kebenaran semata-mata (bukan kerana benarnya)?

[87]

"Maka bagaimana fikiran kamu pula terhadap Allah Tuhan sekalian alam?"

[88]

Kemudian ia memandang dengan satu renungan kepada bintang-bintang (yang bertaburan di langit),

[89]

Lalu berkata: "Sesungguhnya aku merasa sakit (tak dapat turut berhari raya sama)".

[90]

Setelah (mendengar kata-katanya) itu, mereka berpaling meninggalkan dia.

[91]

Lalu ia pergi kepada berhala-berhala mereka secara bersembunyi, serta ia bertanya (kepada berhala-berhala itu, secara mengejek-ejek): "Mengapa kamu tidak makan?

[92]

"Mengapa kamu tidak menjawab?"

[93]

Lalu ia memukul berhala-berhala itu dengan tangan kanannya (sehingga pecah berketul-ketul).

[94]

(Setelah kaumnya mengetahui hal itu) maka datanglah mereka beramai-ramai kepadanya.

[95]

(Bagi menjawab bantahan mereka), ia berkata: "Patutkah kamu menyembah benda-benda yang kamu pahat?

[96]

"Padahal Allah yang mencipta kamu dan benda-benda yang kamu buat itu!"

[97]

(Setelah tak dapat berhujah lagi, ketua-ketua) mereka berkata: "Binalah untuk Ibrahim sebuah tempat (untuk membakarnya), kemudian campakkan dia ke dalam api yang menjulang-julang itu".

[98]

Maka mereka (dengan perbuatan membakar Nabi Ibrahim itu) hendak melakukan angkara yang menyakitinya, lalu Kami jadikan mereka orang-orang yang terkebawah (yang tidak berjaya maksudnya).

[99]

Dan Nabi Ibrahim pula berkata: "Aku hendak (meninggalkan kamu) pergi kepada Tuhanku, Ia akan memimpinku (ke jalan yang benar).

[100]

" Wahai Tuhanku! Kurniakanlah kepadaku anak yang terhitung dari orang-orang yang soleh!"

[101]

Lalu Kami berikan kepadanya berita yang mengembirakan, bahawa ia akan beroleh seorang anak yang penyabar.

[102]

Maka ketika anaknya itu sampai (ke peringkat umur yang membolehkan dia) berusaha bersama-sama dengannya, Nabi Ibrahim berkata: "Wahai anak kesayanganku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahawa aku akan menyembelihmu; maka fikirkanlah apa pendapatmu?". Anaknya menjawab: "Wahai ayah, jalankanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah, ayah akan mendapati daku dari orang-orang yang sabar".

[103]

Setelah keduanya berserah bulat-bulat (menjunjung perintah Allah itu), dan Nabi Ibrahim merebahkan anaknya dengan meletakkan iringan mukanya di atas tompok tanah, (Kami sifatkan Ibrahim - dengan kesungguhan azamnya itu telah menjalankan perintah Kami),

[104]

Serta Kami menyerunya: "Wahai Ibrahim!

[105]

"Engkau telah menyempurnakan maksud mimpi yang engkau lihat itu". Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.

[106]

Sesungguhnya perintah ini adalah satu ujian yang nyata;

[107]

Dan Kami tebus anaknya itu dengan seekor binatang sembelihan yang besar;

[108]

Dan Kami kekalkan baginya (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:

[109]

"Salam sejahtera kepada Nabi Ibrahim!".

[110]

Demikianlah Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.

[111]

Sesungguhnya Nabi Ibrahim itu dari hamba-hamba Kami yang beriman.

[112]

Dan Kami pula berikan kepadanya berita yang mengembirakan, bahawa ia akan beroleh (seorang anak): Ishak, yang akan menjadi Nabi, yang terhitung dari orang-orang yang soleh.

[113]

Dan Kami limpahi berkat kepadanya dan kepada (anaknya): Ishak; dan di antara zuriat keturunan keduanya ada yang mengerjakan kebaikan, dan ada pula yang berlaku zalim dengan nyata, terhadap dirinya sendiri.

[114]

Dan demi sesungguhnya! kami telah melimpahkan nikmat pemberian kepada Nabi Musa dan Nabi Harun.

[115]

Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari kesusahan yang besar;

[116]

Dan Kami menolong mereka sehingga menjadilah mereka orang-orang yang berjaya mengalahkan (lawannya);

[117]

Dan Kami berikan kepada keduanya Kitab Suci yang amat jelas keterangannya;

[118]

Dan Kami berikan hidayah petunjuk kepada keduanya ke jalan yang lurus.

[119]

Dan Kami kekalkan bagi keduanya (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:

[120]

"Salam sejahtera kepada Nabi Musa dan Nabi Harun!"

[121]

Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.

[122]

Sesungguhnya mereka berdua adalah dari hamba-hamba Kami yang beriman.

[123]

Dan sesungguhnya Nabi Ilyas adalah dari Rasul-rasul (Kami) yang diutus.

[124]

(Ingatkanlah peristiwa) ketika ia berkata kepada kaumnya: "Hendaklah kamu mematuhi suruhan Allah dan menjauhi laranganNya.

[125]

"Patutkah kamu menyembah berhala Ba'la, dan kamu meninggalkan (ibadat kepada) sebijak-bijak pencipta?

[126]

"Iaitu Allah Tuhan kamu, dan Tuhan datuk nenek kamu yang telah lalu!"

[127]

Maka mereka mendustakannya; akibatnya mereka tetap akan dibawa hadir (untuk diseksa),

[128]

Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik (maka mereka akan terselamat, dan mendapat sebaik-baik balasan).

[129]

Dan Kami kekalkan bagi Nabi Ilyas (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:

[130]

"Salam sejahtera kepada Nabi Ilyas!"

[131]

Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.

[132]

Sesungguhnya Nabi Ilyas itu dari hamba-hamba Kami yang beriman.

[133]

Dan sesungguhnya Nabi Lut adalah dari Rasul-rasul (Kami) yang diutus.

[134]

(ingatkanlah peristiwa) ketika kami selamatkan dia dan keluarga serta pengikut-pengikutnya semuanya,

[135]

Kecuali seorang perempuan tua tertinggal dalam golongan yang dibinasakan.

[136]

Kemudian Kami hancurkan yang lain (dari pengikut-pengikut Nabi Lut).

[137]

Dan sesungguhnya kamu (yang menentang Nabi Muhammad): berulang-alik (melalui bekas-bekas tempat tinggal) mereka, semasa kamu berada pada waktu pagi.

[138]

Dan juga pada waktu malam; maka mengapa kamu tidak mahu memikirkannya?.

[139]

Dan sesungguhnya Nabi Yunus adalah dari Rasul-rasul (Kami) yang diutus.

[140]

(Ingatkanlah peristiwa) ketika ia melarikan diri ke kapal yang penuh sarat.

[141]

(Dengan satu keadaan yang memaksa) maka dia pun turut mengundi, lalu menjadilah ia dari orang-orang yang kalah yang digelunsurkan (ke laut).

[142]

Setelah itu ia ditelan oleh ikan besar, sedang ia berhak ditempelak.

[143]

Maka kalaulah ia bukan dari orang-orang yang sentiasa mengingati Allah (dengan zikir dan tasbih),

[144]

Tentulah ia akan tinggal di dalam perut ikan itu hingga ke hari manusia dibangkitkan keluar dari kubur.

[145]

Oleh itu Kami campakkan dia keluar (dari perut ikan) ke tanah yang tandus (di tepi pantai), sedang ia berkeadaan sakit.

[146]

Dan Kami tumbuhkan (untuk melindunginya) sebatang pokok yang berdaun lebar.

[147]

Dan (Nabi Yunus yang tersebut kisahnya itu) Kami utuskan kepada (kaumnya yang seramai) seratus ribu atau lebih.

[148]

(Setelah berlaku apa yang berlaku) maka mereka pun beriman, lalu Kami biarkan mereka menikmati kesenangan hidup hingga ke suatu masa (yang ditetapkan bagi masing-masing).

[149]

(Oleh sebab ada di antara kaum musyrik Arab yang mendakwa bahawa malaikat itu anak-anak perempuan Allah) maka bertanyalah (wahai Muhammad) kepada mereka itu: Adilkah mereka membahagi untuk Tuhanmu anak-anak perempuan, dan untuk mereka anak-anak lelaki?

[150]

Atau adakah mereka hadir sendiri menyaksikan Kami mencipta malaikat-malaikat itu - perempuan?

[151]

Ketahuilah! Bahawa sesungguhnya, dengan sebab terpesongnya dari kebenaran, mereka berkata:

[152]

"Allah beranak"; sedang mereka, sesungguhnya adalah orang-orang yang berdusta!

[153]

(Patutkah kamu mendakwa bahawa Tuhan mempunyai anak, dan anak itu pula ialah anak-anak perempuan yang kamu tidak sukai?) Adakah Tuhan memilih serta mengutamakan anak-anak perempuan dari anak-anak lelaki (sedang kedua-dua jenis itu Dia lah yang menciptakannya)?

[154]

Apa sudah jadi kamu? Bagaimana kamu menetapkan hukum (yang terang-terang salahnya itu)?

[155]

Setelah ditegur, maka tidakkah kamu mahu berusaha mengingatkan (bahawa Allah mustahil bagiNya anak-pinak)?

[156]

Atau adakah kamu mempunyai sebarang bukti yang nyata (menerangkan bahawa malaikat itu anak-anak perempuan Allah)?

[157]

(Kiranya ada) maka bawalah kitab kamu (yang menerangkan demikian), jika betul kamu orang-orang yang benar.

[158]

(Mereka telah mengatakan perkara yang mustahil) serta mengadakan pertalian kerabat di antara Allah dan malaikat, padahal demi sesungguhnya malaikat itu sedia mengetahui bahawa sebenarnya orang-orang yang melakukan demikian akan dibawa hadir (ke dalam azab pada hari akhirat).

[159]

Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan itu!

[160]

Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik, (maka mereka akan terselamat, dan akan mendapat sebaik-baik balasan).

[161]

Maka sebenarnya kamu (wahai orang-orang musyrik), dan apa yang kamu sembah itu.

[162]

Tidak akan dapat merosakkan perhubungan seseorang dengan Tuhannya,

[163]

kecuali orang-orang yang telah ditetapkan bahawa dia akan dibakar di dalam neraka yang menjulang-julang.

[164]

(Malaikat pula menegaskan pendirian mereka dengan berkata): "Dan tiada sesiapapun dari kalangan kami melainkan ada baginya darjat kedudukan yang tertentu (dalam menyempurnakan tugasnya);

[165]

"Dan sesungguhnya kamilah yang sentiasa berbaris (menjunjung perintah dan beribadat),

[166]

"Dan sesungguhnya kamilah yang sentiasa bertasbih (mensucikan Allah dari sebarang sifat kekurangan)!"

[167]

Dan sebenarnya mereka (yang musyrik) itu dahulu pernah berkata:

[168]

"Kalaulah ada di sisi kami Kitab Suci dari (bawaan Rasul-rasul) yang telah lalu

[169]

"Tentulah kami akan menjadi hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik!"

[170]

(Setelah Al-Quran diturunkan kepada mereka) mereka mengingkarinya; oleh itu mereka akan mengetahui kelak (akibat kekufurannya).

[171]

Dan demi sesungguhnya! Telah ada semenjak dahulu lagi, ketetapan Kami, bagi hamba-hamba Kami yang diutus menjadi Rasul -

[172]

Bahawa sesungguhnya merekalah orang-orang yang diberikan pertolongan mencapai kemenangan

[173]

Dan bahawasanya tentera Kami (pengikut-pengikut Rasul), merekalah orang-orang yang mengalahkan (golongan yang menentang kebenaran).

[174]

Oleh itu berpalinglah (wahai Muhammad) dari mereka, (jangan hiraukan celaan mereka serta bersabarlah) hingga ke suatu masa.

[175]

Dan lihat (apa yang akan menimpa) mereka; tidak lama kemudian mereka akan melihat (kemenangan yang telah Kami tetapkan untukmu).

[176]

Maka tidaklah patut mereka meminta disegerakan azab (yang telah ditetapkan oleh) Kami!

[177]

Kerana apabila azab itu turun dalam daerah dan kawasan mereka, sudah tentu buruklah hari orang-orang yang tidak mengindahkan amaran yang telah diberikan.

[178]

Dan berpalinglah (wahai Muhammad) dari mereka, (jangan hiraukan celaan mereka serta bersabarlah) hingga ke suatu masa.

[179]

Dan lihatlah (apa yang akan jadi); tidak lama kemudian, mereka pun akan melihat juga.

[180]

Akuilah kesucian Tuhanmu, - Tuhan yang mempunyai keagungan dan kekuasaan, - dari apa yang mereka katakan!

[181]

Dan (ucaplah) salam sejahtera kepada sekalian Rasul.

[182]

Serta (ingatlah bahawa) segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan seluruh alam.

 

Saad

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

 

[1]

Saad; demi Al-Quran yang mempunyai kemuliaan serta mengandungi peringatan dan pengajaran.

[2]

(Orang-orang yang mengingkari kerasulanmu - wahai Muhammad - tidak berdasarkan kebenaran) bahkan mereka yang kafir itu bersifat sombong angkuh dan suka menentang kebenaran.

[3]

(Tidakkah mereka menyedari) berapa banyak umat-umat (yang ingkar) yang terdahulu dari mereka, Kami binasakan? Lalu mereka meminta pertolongan, padahal saat itu bukanlah saat meminta pertolongan melepaskan diri dari azab.

[4]

Dan mereka (yang mengingkari kerasulan Nabi Muhammad itu) merasa hairan, bahawa mereka didatangi oleh seorang Rasul pemberi amaran, dari kalangan mereka sendiri. Dan mereka yang kafir itu berkata: "Orang ini adalah seorang ahli sihir, lagi pendusta.

[5]

" Patutkah ia menafikan tuhan-tuhan yang berbilang itu dengan mengatakan: Tuhan hanya Satu? Sesungguhnya ini adalah satu perkara yang menakjubkan!"

[6]

Dan (ketika itu) keluarlah ketua-ketua dari kalangan mereka (memberi peransang dengan berkata): "Jalan terus (menurut cara penyembahan datuk nenek kamu) dan tetap tekunlah menyembah tuhan-tuhan kamu. Sebenarnya sikap ini adalah satu perkara yang amat dikehendaki.

[7]

" Kami tidak pernah mendengar tentang (soal mengesakan Tuhan) itu dalam ugama yang terakhir; perkara ini tidak lain hanyalah rekaan dan dusta semata-mata".

[8]

(Mereka berkata lagi): Patutkah wahyu peringatan itu diturunkan kepada Muhammad (padahal orang-orang yang lebih layak ada) di antara kita?" (Mereka bukan sahaja ingkarkan kelayakan Nabi Muhammad menerima wahyu) bahkan mereka berada dalam keraguan tentang peringatan yang Aku wahyukan (kepada Nabi Muhammad) itu, bahkan mereka belum lagi merasai azab.

[9]

Adakah di sisi mereka perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Maha Kuasa, lagi Yang Maha Melimpah pemberianNya?.

[10]

Atau adakah mereka menguasai langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya?. (Kalau ada kekuasaan yang demikian) maka biarlah mereka naik mendaki langit menurut jalan-jalan yang membawa mereka ke situ (untuk mentadbirkan seluruh alam).

[11]

(Sebenarnya mereka hanyalah) satu pasukan tentera dari kumpulan-kumpulan (yang menentang kebenaran), yang pada suatu masa kelak tetap akan dikalahkan.

[12]

Sebelum mereka itu, kaum Nabi Nuh, dan Aad (kaum Nabi Hud), serta Firaun yang mempunyai kerajaan yang kuat, telah juga mendustakan Rasul masing-masing.

[13]

Dan juga Thamud (kaum Nabi Soleh), dan kaum Nabi Lut, serta penduduk Aikah; merekalah kumpulan-kumpulan (yang menentang kebenaran).

[14]

Tidak ada satupun dari kaum-kaum yang tersebut, melainkan telah mendustakan Rasul-rasul; maka berhaklah mereka ditimpa azab.

[15]

Dan orang-orang ini (yang menentang Nabi Muhammad), tidak menunggu melainkan satu jeritan suara yang tidak akan berulang lagi.

[16]

Dan mereka pula berkata (secara mengejek-ejek): " Wahai Tuhan kami! Segerakanlah azab yang ditetapkan untuk kami, sebelum datangnya hari hitungan amal (yang dikatakan oleh Muhammad itu)".

[17]

Bersabarlah (wahai Muhammad) terhadap apa sahaja yang mereka katakan, dan ingatlah akan hamba Kami Nabi Daud, yang mempunyai kekuatan (dalam pegangan ugamanya); sesungguhnya ia adalah sentiasa rujuk kembali (kepada Kami dengan bersabar mematuhi perintah Kami).

[18]

Sesungguhnya Kami telah mudahkan gunung-ganang turut bertasbih memuji Kami bersama-sama dengannya; pada waktu petang dan ketika terbit matahari.

[19]

Dan (Kami mudahkan juga) unggas turut berhimpun (untuk bertasbih memuji Kami bersama-sama dengannya); tiap-tiap satunya mengulangi tasbih masing-masing menurutnya.

[20]

Dan Kami kuatkan kerajaannya, serta Kami kurniakan kepadanya hikmah kebijaksanaan dan kepitahan berkata-kata (dalam menjalankan hukum dan menjatuhkan hukuman).

[21]

Dan sudahkah sampai kepadamu (wahai Muhammad) berita (perbicaraan dua) orang yang berselisihan? Ketika mereka memanjat tembok tempat ibadat;

[22]

Iaitu ketika mereka masuk kepada Nabi Daud, lalu ia terkejut melihat mereka; mereka berkata kepadanya: " Janganlah takut, (kami ini) adalah dua orang yang berselisihan, salah seorang dari kami telah berlaku zalim kepada yang lain; oleh itu hukumkanlah di antara kami dengan adil, dan janganlah melampaui (batas keadilan), serta pimpinlah kami ke jalan yang lurus.

[23]

" Sebenarnya orang ini ialah (seorang sahabat sebagai) saudaraku; ia mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor sahaja; dalam pada itu ia (mendesakku dengan) berkata: ' Serahkanlah yang seekor itu kepadaku ', dan dia telah mengalahkan daku dalam merundingkan perkara itu".

[24]

Nabi Daud berkata: " Sesungguhnya ia telah berlaku zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu (sebagai tambahan) kepada kambing-kambingnya; dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bergaul dan berhubungan (dalam berbagai-bagai lapangan hidup), setengahnya berlaku zalim kepada setengahnya yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh; sedang mereka amatlah sedikit!" Dan Nabi Daud (setelah berfikir sejurus), mengetahui sebenarnya Kami telah mengujinya (dengan peristiwa itu), lalu ia memohon ampun kepada Tuhannya sambil merebahkan dirinya sujud, serta ia rujuk kembali (bertaubat).

[25]

Maka Kami ampunkan kesalahannya itu; dan sesungguhnya ia mempunyai kedudukan yang dekat di sisi Kami serta tempat kembali yang sebaik-baiknya (pada hari akhirat kelak).

[26]

Wahai Daud, sesungguhnya Kami telah menjadikanmu khalifah di bumi, maka jalankanlah hukum di antara manusia dengan (hukum syariat) yang benar (yang diwahyukan kepadamu); dan janganlah engkau menurut hawa nafsu, kerana yang demikian itu akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah, akan beroleh azab yang berat pada hari hitungan amal, disebabkan mereka melupakan (jalan Allah) itu.

[27]

Dan tiadalah Kami menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya sebagai ciptaan yang tidak mengandungi hikmah dan keadilan; yang demikian adalah sangkaan orang-orang yang kafir! Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang kafir itu dari azab neraka.

[28]

Patutkah Kami jadikan orang-orang yang beriman dan beramal soleh itu sama seperti orang-orang yang melakukan kerosakan di muka bumi? Atau patutkah Kami jadikan orang-orang yang bertaqwa sama seperti orang-orang yang berdosa?

[29]

(Al-Quran ini) sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu (dan umatmu wahai Muhammad), -Kitab yang banyak faedah-faedah dan manfaatnya, untuk mereka memahami dengan teliti kandungan ayat-ayatnya, dan untuk orang-orang yang berakal sempurna beringat mengambil iktibar.

[30]

Dan Kami telah kurniakan kepada Nabi Daud (seorang anak bernama) Sulaiman ia adalah sebaik-baik hamba (yang kuat beribadat), lagi sentiasa rujuk kembali (bertaubat).

[31]

(Ingatkanlah peristiwa) ketika Nabi Sulaiman ditunjukkan kepadanya pada suatu petang, satu kumpulan kuda yang terpuji keadaannya semasa berdiri, lagi yang tangkas semasa berlari.

[32]

(Kerana lekanya dengan pertunjukan itu) maka Nabi Sulaiman berkata: " Sesungguhnya aku telah mengutamakan kesukaanku kepada (kuda pembawa) kebaikan lebih daripada mengingati (ibadatku kepada) Tuhanku, sehingga (matahari) melindungi dirinya dengan tirai malam".

[33]

(Kemudian Nabi Sulaiman berkata kepada orang-orangnya): " Bawa balik kuda itu kepadaku"; maka ia pun tampil menyapu betis dan leher kuda itu (seekor demi seekor).

[34]

Dan demi sesungguhnya! Kami telah menguji Nabi Sulaiman (dengan satu kejadian), dan Kami letakkan di atas takhta kebesarannya satu jasad (yang tidak cukup sifatnya) kemudian ia kembali (merayu kepada Kami): -

[35]

Katanya: " Wahai Tuhanku! Ampunkanlah kesilapanku, dan kurniakanlah kepadaku sebuah kerajaan (yang tidak ada taranya dan) yang tidak akan ada pada sesiapapun kemudian daripadaku; sesungguhnya Engkaulah yang sentiasa Melimpah kurniaNya ".

[36]

Maka (Kami kabulkan permohonannya lalu) Kami mudahkan baginya menggunakan angin yang bertiup perlahan-lahan menurut kemahuannya, ke arah mana sahaja yang hendaK ditujunya;

[37]

Dan (Kami mudahkan baginya memerintah) Jin Syaitan; (ia memerintah) golongan-golongan yang pandai mendirikan bangunan, dan yang menjadi penyelam (bagi menjalankan kerja masing-masing).

[38]

Dan Jin-jin Syaitan yang lain dipasung dalam rantai-rantai belenggu.

[39]

(Serta Kami katakan kepadanya): " Inilah pemberian Kami (kepadamu), maka berikanlah (kepada sesiapa yang engkau suka), atau tahankanlah pemberian itu; (terserahlah kepadamu) dengan tidak ada sebarang hitungan (untuk menyalahkanmu) ".

[40]

Dan sesungguhnya ia mempunyai kedudukan yang dekat lagi mulia di sisi Kami, serta tempat kembali yang sebaik-baiknya (pada hari akhirat kelak).

[41]

Dan (ingatkanlah peristiwa) hamba Kami: Nabi Ayub ketika ia berdoa merayu kepada Tuhannya dengan berkata: " Sesungguhnya aku diganggu oleh Syaitan dengan (hasutannya semasa aku ditimpa) kesusahan dan azab seksa (penyakit)".

[42]

(Maka Kami kabulkan permohonannya serta Kami perintahkan kepadanya): " Hentakkanlah (bumi) dengan kakimu " (setelah ia melakukannya maka terpancarlah air, lalu Kami berfirman kepadanya): " Ini ialah air sejuk untuk mandi dan untuk minum (bagi menyembuhkan penyakitmu zahir dan batin) ".

[43]

Dan Kami kurniakan (lagi) kepadanya - keluarganya, dengan sekali ganda ramainya, sebagai satu rahmat dari Kami dan sebagai satu peringatan bagi orang-orang yang berakal sempurna (supaya mereka juga bersikap sabar semasa ditimpa malang).

[44]

Dan (Kami perintahkan lagi kepadanya): " Ambilah dengan tanganmu seikat jerami kemudian pukulah (isterimu) dengannya; dan janganlah engkau merosakkan sumpahmu itu ". Sesungguhnya Kami mendapati Nabi Ayub itu seorang yang sabar; ia adalah sebaik-baik hamba; sesungguhnya ia sentiasa rujuk kembali (kepada Kami dengan ibadatnya).

[45]

Dan (ingatkanlah peristiwa) hamba-hamba Kami: Nabi Ibrahim dan Nabi Ishak serta Nabi Yaakub, yang mempunyai kekuatan (melaksanakan taat setianya) dan pandangan yang mendalam (memahami ugamanya).

[46]

Sesungguhnya Kami telah jadikan mereka suci bersih dengan sebab satu sifat mereka yang murni, iaitu sifat sentiasa memperingati negeri akhirat.

[47]

Dan sesungguhnya mereka di sisi Kami adalah dari orang-orang pilihan yang sebaik-baiknya.

[48]

Dan (ingatkanlah peristiwa) Nabi lsmail, dan Nabi Alyasak, serta Nabi Zulkifli; dan mereka masing-masing adalah dari orang-orang yang sebaik-baiknya.

[49]

(Segala sifat-sifat yang mulia) ini, adalah menjadi sebutan penghormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa, disediakan tempat kembali yang sebaik-baiknya (pada hari akhirat kelak), -

[50]

Iaitu beberapa buah Syurga tempat penginapan yang kekal, yang terbuka pintu-pintunya untuk mereka;

[51]

(Mereka akan bersukaria) dalam Syurga itu sambil berbaring (di atas pelamin); mereka meminta di situ buah-buahan dan minuman yang berbagai jenisnya dan rasa kelazatannya.

[52]

Dan di sisi mereka pula bidadari-bidadari yang pandangannya tertumpu (kepada mereka semata-mata), lagi yang sebaya umurnya.

[53]

Inilah dia balasan yang dijanjikan kepada kamu setelah selesai hitungan amal!

[54]

Sesungguhnya ini ialah pemberian Kami kepada kamu, pemberian yang tidak akan habis-habis; -

[55]

Nikmat-nikmat ini (adalah untuk orang-orang yang bertaqwa). Dan Bahawa sesungguhnya bagi orang-orang yang zalim (dengan kekufuran atau kederhakaannya) seburuk-buruk tempat kembali, -

[56]

Iaitu neraka Jahannam yang mereka akan menderita bakarannya; maka seburuk-buruk tempat menetap ialah neraka Jahannam;

[57]

Ini sejenis azab seksa, maka hendaklah mereka merasainya, air panas yang menggelegak dan air danur yang mengalir (untuk minuman mereka);

[58]

Dan azab seksa yang lain, yang serupa buruknya dan dahsyatnya adalah berbagai jenis lagi.

[59]

(Penjaga neraka berkata kepada ketua-ketua golongan kafir dan penderhaka itu): " Ini ialah serombongan (orang-orang kamu) yang masuk berasak-asak bersama-sama kamu ". (Ketua-ketua itu berkata): " Mereka tidak perlu dialu-alukan, kerana sesungguhnya mereka pun akan menderita bakaran neraka ".

[60]

pengikut-pengikut mereka menjawab: " Bahkan kamulah yang tidak perlu dialu-alukan, kerana kamulah yang membawa azab sengsara ini kepada kami, maka amatlah buruknya neraka ini sebagai tempat penetapan ".

[61]

Mereka berkata lagi: " Wahai Tuhan kami! Sesiapa yang membawa azab ini kepada kami, maka tambahilah dia azab seksa berlipat ganda di dalam neraka ".

[62]

Dan penduduk neraka itu tetap akan bertanya sesama sendiri: " Mengapa kita tidak melihat orang-orang yang dahulu kita kirakan mereka sebagai orang-orang jahat (lagi hina)?

[63]

" Adakah kita sahaja jadikan mereka ejek-ejekan (sedang mereka orang-orang yang benar)? Atau mata kita tidak dapat melihat mereka?

[64]

Sesungguhnya (segala yang diterangkan) itu adalah benar iaitu perbalahan dan cercaan penduduk neraka sesama sendiri.

[65]

Katakanlah (wahai Muhammad): " Sesungguhnya aku hanyalah seorang Rasul pemberi amaran, dan tidak ada sama sekali tuhan yang sebenar melainkan Allah Yang Maha Esa, lagi Yang kekuasaanNya mengatasi segala-galanya, -

[66]

" Tuhan (yang mencipta serta mentadbirkan) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya; Yang Maha Kuasa, lagi Yang sentiasa Mengampuni (dosa hamba-hambaNya)".

[67]

Katakanlah lagi: " Apa yang aku terangkan itu (tentang keesaan Allah dan kebenaran kerasulanku) adalah berita penting yang amat besar (faedahnya).

[68]

" Yang kamu terus mengingkarinya.

[69]

" Tiadalah bagiku sebarang pengetahuan tentang penduduk alam yang tinggi (malaikat), semasa mereka bersoal jawab (mengenai Nabi Adam-kalaulah tidak diwahyukan kepadaku).

[70]

" Tiadalah diwahyukan kepadaku melainkan kerana sesungguhnya aku seorang Rasul pemberi amaran yang jelas nyata (bukan seorang pembohong, atau ahli sihir, atau gila) ".

[71]

(Ingatkanlah peristiwa) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: " Sesungguhnya Aku hendak menciptakan manusia - Adam dari tanah;

[72]

" Kemudian apabila Aku sempurnakan kejadiannya, serta Aku tiupkan padanya roh dari (ciptaan) Ku, maka hendaklah kamu sujud kepadanya ".

[73]

(Setelah selesai kejadian Adam) maka sujudlah sekalian malaikat, semuanya sekali, -

[74]

Melainkan Iblis; ia berlaku sombong takbur (mengingkarinya) serta menjadilah ia dari golongan yang kafir.

[75]

Allah berfirman: " Hai lblis! Apa yang menghalangmu daripada turut sujud kepada (Adam) yang Aku telah ciptakan dengan kekuasaanKu? Adakah engkau berlaku sombong takbur, ataupun engkau dari golongan yang tertinggi? "

[76]

Iblis menjawab: " Aku lebih baik daripadanya; Engkau (wahai Tuhanku) ciptakan daku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah ".

[77]

Allah berfirman: " Kalau demikian, keluarlah engkau daripadanya, kerana sesungguhnya engkau adalah makhluk yang diusir.

[78]

" Dan sesungguhnya engkau ditimpa laknatku terus menerus hingga ke hari kiamat!"

[79]

Iblis berkata: " Wahai Tuhanku! Jika demikian, berilah tempoh kepadaku hingga ke hari mereka dibangkitkan (hari kiamat) ".

[80]

Allah berfirman: " Dengan permohonanmu itu, maka sesungguhnya engkau dari golongan yang diberi tempoh -

[81]

" Hingga ke hari masa yang termaklum ".

[82]

Iblis berkata: " Demi kekuasaanmu (wahai Tuhanku), aku akan menyesatkan mereka semuanya, -

[83]

" Kecuali hamba-hambaMu di antara zuriat-zuriat Adam itu yang dibersihkan dari sebarang kederhakaan dan penyelewengan ".

[84]

Allah berfirman: " Maka Akulah Tuhan Yang Sebenar-benarnya, dan hanya perkara yang benar Aku firmankan -

[85]

" Demi sesungguhnya! Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenismu dan dengan orang-orang yang menurutmu di antara zuriat-zuriat Adam (yang derhaka) semuanya ".

[86]

Katakanlah (wahai Muhammad): " Aku tidak meminta kepada kamu sebarang bayaran kerana menyampaikan ajaran Al-Quran ini, dan bukanlah aku dari orang-orang yang mengada-ngada ".

[87]

Al-Quran tidak lain hanyalah peringatan bagi penduduk seluruh alam.

[88]

Dan demi sesungguhnya, kamu akan mengetahui kabenaran perkara-perkara yang diterangkannya, tidak lama lagi.

 

Az-Zumar

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

 

[1]

Turunnya Kitab Al-Quran ini dari Allah, Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.

[2]

Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran ini kepadamu (wahai Muhammad) dengan membawa kebenaran; oleh itu hendaklah engkau menyembah Allah dengan mengikhlaskan segala ibadat dan bawaanmu kepadaNya.

[3]

Ingatlah! (Hak yang wajib dipersembahkan) kepada Allah ialah segala ibadat dan bawaan yang suci bersih (dari segala rupa syirik). Dan orang-orang musyrik yang mengambil selain dari Allah untuk menjadi pelindung dan penolong (sambil berkata): "Kami tidak menyembah atau memujanya melainkan supaya mereka mendampingkan kami kepada Allah sehampir-hampirnya", - sesungguhnya Allah akan menghukum di antara mereka (dengan orang-orang yang tidak melakukan syirik) tentang apa yang mereka berselisihan padanya. Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang tetap berdusta (mengatakan yang bukan-bukan), lagi sentiasa kufur (dengan melakukan syirik).

[4]

Kalaulah Allah hendak mempunyai anak, tentulah Ia memilih mana-mana yang dikehendakiNya dari makhluk-makhluk yang diciptakanNya; Maha Sucilah Ia (dari menghendaki yang demikian). Dia lah Allah, Yang Maha Esa, lagi Yang Mengatasi kekuasaanNya segala-galanya.

[5]

Ia menciptakan langit dan bumi dengan ada faedah dan gunanya yang sebenar; Ia pula menjadikan malam melingkari siang (dengan gelapnya), dan menjadikan siang melingkari malam (dengan cahayanya); dan Ia menjadikan matahari dan bulan beredar menurut perintahnya, - tiap-tiap satu dari keduanya, beredar untuk suatu masa yang telah ditetapkan. Ingatlah! Dia lah Yang Maha Kuasa, lagi Yang sentiasa Mengampuni.

[6]

Ia menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), kemudian Ia menjadikan daripadanya - isterinya (Hawa); dan Ia mengadakan untuk kamu binatang-binatang ternak delapan ekor: (empat) pasangan (jantan dan betina). Ia menciptakan kamu dalam kandungan ibu kamu (berperingkat-peringkat) dari satu kejadian ke satu kejadian. Dalam tiga suasana yang gelap-gelita. Yang demikian (kekuasaanNya) ialah Allah Tuhan kamu; bagiNyalah kekuasaan yang mutlak; tiada Tuhan melainkan Dia; oleh itu bagaimana kamu dapat dipesongkan (dari mematuhi perintahNya)?

[7]

Kalaulah kamu kufur ingkar (tidak bersyukur) akan nikmat-nikmatNya itu, maka ketahuilah bahawa sesungguhnya Allah tidak berhajatkan (iman dan kesyukuran) kamu (untuk kesempurnaanNya); dan Ia tidak redakan hamba-hambaNya berkeadaan kufur; dan jika kamu bersyukur, Ia meredainya menjadi sifat dan amalan kamu. Dan (ingatlah) seseorang yang memikul tidak akan memikul dosa perbuatan orang lain (bahkan dosa usahanya sahaja). Kemudian kepada Tuhan kamulah tempat kembalinya kamu, maka Ia akan memberitahu kepada kamu tentang apa yang kamu telah kerjakan. Sesungguhnya Ia Maha Mengetahui akan segala (isi hati) yang terkandung di dalam dada.

[8]

Dan apabila manusia disentuh oleh sesuatu bahaya, ia segera berdoa kepada Tuhannya dengan keadaan rujuk kembali bertaubat kepadaNya; kemudian apabila Allah memberikannya sesuatu nikmat (sebagai kurnia) daripadaNya, lupalah ia akan segala bahaya yang menyebabkannya merayu kepada Allah sebelum itu dan ia pula menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah, untuk menyesatkan dirinya (dan orang lain) dari jalan Allah. Katakanlah (kepadanya): "Bersenang-senanglah engkau dengan kekufuranmu itu bagi sementara, sesungguhnya engkau dari penduduk neraka.

[9]

"(Engkaukah yang lebih baik) atau orang yang taat mengerjakan ibadat pada waktu malam dengan sujud dan berdiri sambil takutkan (azab) hari akhirat serta mengharapkan rahmat Tuhannya? "Katakanlah lagi (kepadanya): "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang-orang yang dapat mengambil pelajaran dan peringatan hanyalah orang-orang yang berakal sempurna.

[10]

Katakanlah (wahai Muhammad, akan firmanKu ini, kepada orang-orang yang berakal sempurna itu): "Wahai hamba-hambaKu yang beriman! Bertaqwalah kepada Tuhan kamu. (Ingatlah) orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan beroleh kebaikan (yang sebenar di akhirat). dan (ingatlah) bumi Allah ini luas (untuk berhijrah sekiranya kamu ditindas). Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah sahaja yang akan disempurnakan pahala mereka dengan tidak terkira".

[11]

Katakanlah lagi (wahai Muhammad): "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan segala ibadat kepadaNya;

[12]

"Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang awal pertama berserah diri bulat-bulat (kepada Allah)".

[13]

Katakanlah lagi: "Sesungguhnya aku takut - jika aku menderhaka kepada Tuhanku - akan azab hari yang besar (soal jawabnya)".

[14]

Katakanlah lagi: "Allah jualah yang aku sembah dengan mengikhlaskan amalan ugamaku kepadaNya.

[15]

"(Setelah kamu mengetahui pendirianku ini wahai kaum musyrik, dan kamu masih juga berdegil) maka sembahlah kamu apa yang kamu kehendaki, yang lain dari Allah, (kamu akan mengetahui akibatnya)". Katakanlah lagi: "Sesungguhnya orang-orang yang rugi (dengan sebenar-benarnya) ialah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri dan pengikut-pengikutnya pada hari kiamat (dengan sebab perbuatan mereka memilih kekufuran atau kederhakaan). Ingatlah, yang demikian itulah kerugian yang jelas nyata."

[16]

Bagi mereka (yang kafir disediakan lapisan-lapisan dari api menyerkup di atas mereka, dan lapisan-lapisan (dari api) di bawah mereka; dengan (azab) yang demikian, Allah menakutkan hamba-hambaNya: "Oleh itu, bertaqwalah kepadaKu wahai hamba-hambaKu!"

[17]

Dan orang-orang yang menjauhi dirinya dari menyembah atau memuja Taghut serta mereka rujuk kembali taat bulat-bulat kepada Allah, mereka akan beroleh berita yang mengembirakan (sebaik-baik sahaja mereka mulai meninggal dunia); oleh itu gembirakanlah hamba-hambaKu -

[18]

Yang berusaha mendengar perkataan-perkataan yang sampai kepadanya lalu mereka memilih dan menurut akan yang sebaik-baiknya (pada segi hukum ugama); mereka itulah orang-orang yang diberi hidayah petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang berakal sempurna.

[19]

Maka adakah orang yang telah ditetapkan atasnya hukuman azab (disebabkan kekufurannya, sama seperti orang yang dijanjikan bergembira dengan balasan imannya? Sudah tentu tidak) ! Oleh itu adakah engkau berkuasa menyelamatkan orang yang (ditetapkan kekal) dalam neraka?

[20]

Tetapi (sebaliknya) orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan mereka (dengan mengerjakan suruhanNya dan menjauhi laranganNya), dibina untuk mereka (di dalam Syurga) mahligai-mahligai yang tinggi bertingkat-tingkat, yang mengalir di bawahnya beberapa sungai. Demikianlah janji yang ditetapkan Allah; Allah tidak sekali-kali akan mengubah janji-janjiNya.

[21]

Tidakkah engkau memerhatikan, bahawa Allah menurunkan hujan dari langit, lalu dialirkanNya menjadi matair-matair di bumi; kemudian Ia menumbuhkan dengan air itu tanaman-tanaman yang berbagai jenis dan warnanya; kemudian tanaman-tanaman itu bergerak segar (hingga ke suatu masa yang tertentu), selepas itu engkau melihatmu berupa kuning; kemudian Ia menjadikannya hancur bersepai? Sesungguhnya segala yang tersebut itu mengandungi peringatan yang menyedarkan orang-orang yang berakal sempurna.

[22]

Jika demikian, adakah orang yang telah dilapangkan Allah dadanya untuk menerima Islam, lalu ia tetap berada dalam cahaya (hidayah petunjuk) dari Tuhannya, (sama seperti orang yang tertutup mata hatinya dengan selaput kederhakaan)? Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang keras membatu hatinya daripada menerima peringatan yang diberi oleh Allah. Mereka yang demikian keadaannya, adalah dalam kesesatan yang nyata.

[23]

Allah telah menurunkan sebaik-baik perkataan iaitu Kitab Suci Al-Quran yang bersamaan isi kandungannya antara satu dengan yang lain (tentang benarnya dan indahnya), yang berulang-ulang (keterangannya, dengan berbagai cara); yang (oleh kerana mendengarnya atau membacanya) kulit badan orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka menjadi seram; kemudian kulit badan mereka menjadi lembut serta tenang tenteram hati mereka menerima ajaran dan rahmat Allah. Kitab Suci itulah hidayah petunjuk Allah; Allah memberi hidayah petunjuk dengan Al-Quran itu kepada sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya); dan (ingatlah) sesiapa yang disesatkan Allah (disebabkan pilihannya yang salah), maka tidak ada sesiapa pun yang dapat memberi hidayah petunjuk kepadanya.

[24]

Maka adakah orang yang menahan dengan mukanya akan (selaran) azab yang buruk pada hari kiamat (sama seperti orang yang terselamat)? Dan (pada saat itu) dikatakan kepada orang-orang yang zalim itu: "Rasalah (balasan) apa yang kamu usahakan dahulu".

[25]

(Ingatlah! Bahawa) orang-orang yang terdahulu dari mereka telah mendustakan (Rasul-rasul yang diutuskan kepada mereka), lalu orang-orang itu didatangi azab dari arah yang mereka tidak menyedarinya.

[26]

Maka Allah merasakan mereka kehinaan dalam kehidupan dunia (dengan berbagai bala bencana), dan sesungguhnya azab seksa hari akhirat (yang disediakan untuk mereka) lebih besar lagi. Kalaulah mereka mengetahui (hakikat ini, tentulah mereka tidak mendustakan Rasul).

[27]

Dan demi sesungguhnya! Kami telah mengemukakan kepada umat manusia berbagai misal perbandingan dalam Al-Quran ini, supaya mereka mengambil peringatan dan pelajaran.

[28]

laitu Al-Quran yang berbahasa Arab, yang tidak mengandungi sebarang keterangan yang terpesong; supaya mereka bertaqwa.

[29]

Allah memberikan satu misal perbandingan: Seorang hamba lelaki yang dimiliki oleh beberapa orang yang berkongsi yang bertentangan tabiat dan kemahuannya; dan seorang hamba lelaki yang lain hanya dimilik oleh seorang sahaja; adakah kedua-dua hamba itu sama keadaannya (Tentulah tidak sama). Ucaplah: "Alhamdulillah" (sebagai bersyukur terhadap penjelasan soal tauhid itu) bahkan kebanyakan mereka (yang musyrik) tidak mengetahui (hakikat tauhid).

[30]

Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) akan mati, dan sesungguhnya mereka juga akan mati.

[31]

Kemudian, sesungguhnya kamu semua, pada hari kiamat, akan bertengkar berhujah di hadapan Tuhan kamu.