Part 18

 

Al-Mu'minun

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

 

[1]

Sesungguhnya berjayalah orang-orang yang beriman,

[2]

Iaitu mereka yang khusyuk dalam sembahyangnya;

[3]

Dan mereka yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang sia-sia;

[4]

Dan mereka yang berusaha membersihkan hartanya (dengan menunaikan zakat harta itu);

[5]

Dan mereka yang menjaga kehormatannya, -

[6]

Kecuali kepada isterinya atau hamba sahayanya maka sesungguhnya mereka tidak tercela: -

[7]

Kemudian, sesiapa yang mengingini selain dari yang demikian, maka merekalah orang-orang yang melampaui batas;

[8]

Dan mereka yang menjaga amanah dan janjinya;

[9]

Dan mereka yang tetap memelihara sembahyangnya;

[10]

Mereka itulah orang-orang yang berhak mewarisi -

[11]

Yang akan mewarisi Syurga Firdaus; mereka kekal di dalamnya.

[12]

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari pati (yang berasal) dari tanah;

[13]

Kemudian Kami jadikan "pati" itu (setitis) air benih pada penetapan yang kukuh;

[14]

Kemudian Kami ciptakan air benih itu menjadi sebuku darah beku. lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging; kemudian Kami ciptakan daging itu menjadi beberapa tulang; kemudian Kami balut tulang-tulang itu dengan daging. Setelah sempurna kejadian itu Kami bentuk dia menjadi makhluk yang lain sifat keadaannya. Maka nyatalah kelebihan dan ketinggian Allah sebaik-baik Pencipta.

[15]

Kemudian, sesungguhnya kamu sesudah itu akan mati.

[16]

Kemudian sesungguhnya kamu akan dibangkitkan hidup semula pada hari kiamat.

[17]

Dan demi sesungguhnya, Kami telah menciptakan tujuh jalan di atas kamu, dan Kami pula tidak lalai daripada (menyediakan keperluan) makhluk-makhluk Kami.

[18]

Dan Kami turunkan hujan dari langit dengan sukatan yang tertentu, serta Kami tempatkan dia tersimpan di bumi; dan sesungguhnya Kami sudah tentu berkuasa melenyapkannya.

[19]

Kemudian, Kami tumbuhkan untuk kamu dengan air itu, kebun-kebun tamar (kurma) dan anggur. Kamu beroleh dalam kebun-kebun itu (berbagai jenis lagi) buah-buahan yang banyak, dan dari kebun-kebun itulah kamu beroleh rezeki penghidupan kamu.

[20]

Dan (Kami juga menumbuhkan untuk kamu) pokok yang asal tumbuhnya di kawasan Gunung Tursina, yang mengeluarkan minyak dan lauk bagi orang-orang yang makan.

[21]

Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak itu kamu beroleh punca-punca yang menyedarkan (tentang kemurahan dan kebijaksanaan Allah penciptanya); Kami beri kamu minum dari susu yang ada dalam perutnya, dan kamu beroleh banyak faedah lagi padanya; dan daripadanya juga kamu beroleh rezeki penghidupan kamu.

[22]

Dan di atas binatang-binatang ternak itu, serta di atas kapal-kapal kamu diangkut.

[23]

Dan demi sesungguhnya, Kami telah mengutuskan Nabi Nuh kepada kaumnya lalu berkatalah ia: "Wahai kaumku, sembahlah kamu akan Allah (sebenarnya) tidak ada Tuhan bagi kamu selain daripadaNya. Oleh itu, tidakkah kamu mahu bertaqwa kepadaNya?".

[24]

Maka ketua-ketua yang kafir dari kaumnya berkata (sesama sendiri)): "Orang ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, ia bertujuan hendak melebihkan dirinya daripada kamu. Dan kalaulah Allah berkehendak (mengutuskan seorang Rasul) tentulah Ia menurunkan malaikat menjadi RasulNya. Kami tidak pernah mendengar seruan seperti ini dalam kalangan datuk nenek kami yang telah lalu.

[25]

"Ia tidak lain hanyalah seorang lelaki yang mengidap penyakit gila. Oleh itu tunggulah akan perubahan keadaannya hingga ke suatu masa".

[26]

Nabi Nuh berdoa dengan berkata: "Wahai Tuhanku tolonglah daku, kerana mereka mendustakan seruanku".

[27]

Lalu Kami wahyukan kepadanya: "Buatlah bahtera dengan pengawasan serta kawalan Kami, dan dengan panduan wahyu Kami (tentang cara membuatnya); kemudian apabila datang hukum Kami untuk membinasakan mereka, dan air memancut-mancut dari muka bumi (yang menandakan kedatangan taufan), maka masukkanlah ke dalam bahtera itu dua dari tiap-tiap jenis haiwan (jantan dan betina), dan bawalah ahlimu (dan pengikut-pengikutmu) kecuali orang yang telah ditetapkan hukuman azab atasnya di antara mereka (disebabkan kekufurannya); dan janganlah engkau merayu kepadaku untuk menolong kaum yang zalim itu, kerana sesungguhnya mereka akan ditenggelamkan dengan taufan sehingga mati lemas.

[28]

"Kemudian apabila engkau dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu maka hendaklah engkau (bersyukur kepada Allah dengan) berkata: ` Segala puji tertentu bagi Allah yang telah menyelamatkan kami daripada orang-orang yang zalim '.

[29]

"Dan berdoalah dengan berkata: ` Wahai Tuhanku, turunkanlah daku di tempat turun yang berkat, dan Engkau adalah sebaik-baik Pemberi tempat ' "

[30]

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (yang mendatangkan iktibar); dan sesungguhnya Kami tetap menguji (hamba-hamba Kami).

[31]

Kemudian Kami ciptakan sesudah mereka, umat yang lain.

[32]

Lalu Kami mengutus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka (dengan berfirman melalui Rasul itu): "Sembahlah kamu akan Allah, (sebenarnya) tidak ada Tuhan bagi kamu selain daripadaNya. Oleh itu tidakkah kamu mahu bertaqwa kepadaNya?"

[33]

Dan (bagi menolak seruan itu), ketua-ketua dari kaumnya yang kafir serta mendustakan pertemuan hari akhirat, dan yang Kami mewahkan mereka dalam kehidupan dunia, berkata (sesama sendiri) "Orang ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, ia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum.

[34]

"Dan demi sesungguhnya, jika kamu taati manusia yang seperti kamu, tentulah kamu dengan membuat demikian, menjadi orang-orang yang rugi.

[35]

"Patutkah ia menjanjikan kamu, bahawa sesungguhnya apabila kamu mati dan menjadi tanah dan tulang, kamu akan dikeluarkan (dari kubur hidup semula)?

[36]

"Jauh, amatlah jauh (dari kebenaran) apa yang dijanjikan kepada kamu itu!

[37]

"Tiadalah hidup yang lain selain dari hidup kita di dunia ini. Kita mati dan kita hidup (silih berganti) dan tiadalah kita akan dibangkitkan hidup semula.

[38]

"Tiadalah dia (Nabi Hud) itu selain dari seorang lelaki yang mengada-adakan perkara dusta terhadap Allah, dan kami tidak akan beriman kepadanya".

[39]

Nabi Hud berdoa dengan berkata: "Wahai TuhanKu, belalah daku, kerana mereka telah mendustakan seruanku".

[40]

Allah berfirman: "Dalam sedikit masa lagi mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal".

[41]

Akhirnya mereka dibinasakan oleh letusan suara yang menggempakan bumi, dengan benar lagi adil, lalu Kami jadikan mereka sebagai sampah sarap (yang dihanyutkan oleh banjir). Maka kebinasaanlah kesudahannya bagi kaum yang zalim itu.

[42]

Kemudian Kami ciptakan, sesudah mereka, umat-umat yang lain.

[43]

Sesuatu umat itu tidak dapat mendahului tempohnya yang telah ditentukan, dan mereka pula tidak dapat melambatkannya.

[44]

Kemudian Kami mengutus Rasul-rasul Kami silih berganti. Tiap-tiap kali sesuatu umat didatangi Rasulnya, mereka mendustakannya; lalu Kami binasakan umat-umat yang demikian, lepas satu-satu; dan Kami jadikan perihal mereka sebagai cerita-cerita (yang mendatangkan iktibar); maka kebinasaanlah kesudahannya bagi orang-orang yang tidak beriman.

[45]

Kemudian Kami mengutus Nabi Musa dan saudaranya: Nabi Harun, dengan membawa ayat-ayat keterangan Kami, dan bukti (mukjizat) yang nyata,

[46]

Kepada Firaun dan kaumnya; lalu mereka menentang (seruan Nabi-nabi Allah itu) dengan sombong takbur, serta menjadi kaum yang membesarkan diri.

[47]

Sehingga mereka berkata (dengan angkuhnya): "Patutkah kita beriman kepada dua manusia seperti kita, sedang kaum mereka menjadi orang-orang suruhan kita?"

[48]

Oleh itu, merekapun mendustakan keduanya, lalu menjadilah mereka sebahagian dari orang-orang yang dibinasakan.

[49]

Dan sesungguhnya, Kami telah memberikan Nabi Musa Kitab Taurat, supaya mereka beroleh hidayah petunjuk.

[50]

Dan Kami jadikan (Nabi lsa) ibni Maryam serta ibunya sebagai satu tanda (mukjizat) dan Kami telah menempatkan keduanya di tanah tinggi, tempat tinggal yang ada tanaman dan mata air yang mengalir.

[51]

Wahai Rasul-rasul, makanlah dari benda-benda yang baik lagi halal dan kerjakanlah amal-amal soleh; sesungguhnya Aku Maha Mengetahui akan apa yang kamu kerjakan.

[52]

Dan sesungguhnya ugama Islam ini ialah ugama kamu - ugama yang satu asas pokoknya, dan Akulah Tuhan kamu; maka bertaqwalah kamu kepadaKu.

[53]

Kemudian umat Rasul-rasul itu berpecah-belah dalam urusan ugama mereka kepada beberapa pecahan, tiap-tiap golongan bergembira dengan apa yang ada pada mereka.

[54]

Maka biarkanlah mereka tenggelam dalam kesesatannya itu hingga ke suatu masa.

[55]

Adakah mereka menyangka bahawa apa yang Kami berikan kepada mereka dari harta benda dan anak-pinak itu.

[56]

(Bermakna bahawa dengan yang demikian) Kami menyegerakan untuk mereka pemberian kebaikan? (Tidak!) Bahkan mereka tidak menyedari (hakikatnya yang sebenar).

[57]

Sesungguhnya orang-orang yang sentiasa bimbang disebabkan takut kepada (kemurkaan) Tuhan mereka;

[58]

Dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Tuhan mereka;

[59]

Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan sesuatu yang lain dengan Tuhan mereka;

[60]

Dan orang-orang yang memberi apa yang mereka berikan sedang hati mereka gementar kerana mereka yakin akan kembali kepada Tuhan mereka;

[61]

Mereka itulah orang-orang yang segera mengerjakan kebaikan, dan merekalah orang-orang yang mendahului pada mencapainya.

[62]

Dan Kami tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya; dan di sisi Kami ada sebuah Kitab (suratan amal) yang menyatakan segala-galanya dengan benar, sedang mereka tidak dianiaya.

[63]

(Sekalipun demikian, orang-orang yang ingkar tidak juga berfikir) bahkan hati mereka tenggelam di dalam kejahilan, lalai daripada (memahami ajaran Al-Quran) ini; dan mereka pula mempunyai lagi amal-amal (yang jahat) selain dari itu, yang mereka terus-menerus mengerjakannya;

[64]

Hingga apabila Kami timpakan azab kepada orang-orang yang mewah di antara mereka maka dengan serta-merta mereka menjerit-jerit meminta tolong.

[65]

(Lalu dikatakan kepada mereka): "Janganlah kamu menjerit-jerit meminta tolong pada hari ini, sesungguhnya kamu tidak akan beroleh sebarang pertolongan dari Kami.

[66]

"(Kerana) sesungguhnya ayat-ayatKu telah berkali-kali dibacakan kepada kamu, dalam pada itu kamu berpaling undur ke belakang -

[67]

"Dengan keadaan sombong angkuh mendustakannya, serta mencacinya dalam perbualan kamu pada malam hari".

[68]

Maka adakah mereka melakukan yang demikian kerana mereka tidak dapat memahami kata-kata ajaran (yang disampaikan kepada mereka)? Atau kerana telah datang kepada mereka sesuatu yang tidak pernah datang kepada datuk nenek mereka yang telah lalu?

[69]

Atau kerana mereka tidak kenal rasul mereka, lalu mereka mengingkarinya?

[70]

Atau kerana mereka mengatakan: "Dia kena penyakit gila?" (Sebenarnya bukan kerana sesuatu pun dari yang tersebut itu) bahkan kerana Rasul mereka datang kepada mereka membawa ugama yang tetap benar, dan tabiat kebanyakan mereka tidak suka kepada sebarang kebenaran.

[71]

Dan kalaulah kebenaran itu tunduk menurut hawa nafsu mereka, nescaya rosak binasalah langit dan bumi serta segala yang adanya. (Bukan sahaja Kami memberikan ugama yang tetap benar) bahkan Kami memberi kepada mereka Al-Quran yang menjadi sebutan baik dan mendatangkan kemuliaan kepada mereka; maka Al-Quran yang demikian keadaannya, mereka tidak juga mahu menerimanya;

[72]

Atau adakah (mereka menolak seruanmu itu kerana) engkau meminta kepada mereka suatu pemberian (sebagai hasil pendapatan seruanmu)? (Ini pun tidak!) Kerana engkau percaya pemberian Tuhanmu lebih baik, dan Dia lah jua sebaik-baik Pemberi rezeki.

[73]

Dan sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) hanya menyeru mereka ke jalan yang lurus;

[74]

Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada hari akhirat, sudah tentu tidak mengikuti jalan yang lurus itu.

[75]

Dan sekiranya Kami menaruh belas kasihan kepada mereka serta Kami hapuskan kesusahan yang menimpa mereka, nescaya mereka akan tetap terus meraba-raba dalam kesesatan mereka yang melampaui batas itu.

[76]

Dan sesungguhnya Kami telah menimpakan mereka dengan azab (di dunia), maka mereka tidak juga tunduk patuh kepada Tuhan mereka dan tidak pula berdoa kepadaNya dengan merendah diri (serta insaf dan bertaubat);

[77]

Sehingga apabila Kami bukakan kepada mereka sebuah pintu yang menyebabkan azab yang berat, maka mereka serta-merta berputus asa dengan sebabnya - dari mendapat sebarang kebaikan.

[78]

Dan Dia lah jua yang mengadakan bagi kamu pendengaran dan penglihatan serta hati (untuk kamu bersyukur; tetapi) amatlah sedikit kamu bersyukur.

[79]

Dan Dia lah yang menciptakan serta mengembangkan kamu di bumi, dan kepadaNyalah kamu akan dihimpunkan.

[80]

Dan Dia lah yang menghidupkan dan mematikan; dan Dia lah yang menentukan pertukaran malam dan siang. Maka tidakkah kamu mahu berfikir?

[81]

(Mereka tidak juga mahu berfikir) bahkan mereka berkata seperti yang dikatakan oleh orang-orang dahulu (yang ingkar);

[82]

Mereka berkata: "Adakah apabila kami telah mati dan kami menjadi tanah dan tulang, adakah kami akan dibangkitkan (hidup semula)?

[83]

"Demi sesungguhnya, kami telah dijanjikan perkara ini - kami dan datuk nenek kami - dari dahulu lagi; perkara ini hanyalah cerita dongeng orang-orang dahulu-kala."

[84]

Tanyakanlah (wahai Muhammad): "Kepunyaan siapakah bumi ini dan segala yang ada padanya, kalau kamu mengetahui?"

[85]

Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "Mengapa kamu tidak mahu ingat (dan insaf)?"

[86]

Tanyakanlah lagi: "Siapakah Tuhan yang memiliki dan mentadbirkan langit yang tujuh, dan Tuhan yang mempunyai Arasy yang besar?"

[87]

Mereka akan menjawab: "(Semuanya) kepunyaan Allah". Katakanlah: "Mengapa kamu tidak mahu bertaqwa?"

[88]

Tanyakanlah lagi: Siapakah yang memegang kuasa pemerintahan tiap-tiap sesuatu, serta ia dapat melindungi (segala-galanya) dan tidak ada sesuatupun yang dapat disembunyi daripada kekuasaannya? (Jawablah) jika kamu mengetahui!"

[89]

Mereka akan menjawab: "(Segala-galanya) dikuasai Allah". Katakanlah: "Jika demikian, bagaimana kamu tertarik hati kepada perkara yang tidak benar?"

[90]

(Bukanlah sebagaimana tuduhan mereka) bahkan Kami telah membawa kepada mereka keterangan yang benar, dan sesungguhnya mereka adalah berdusta.

[91]

Allah tidak sekali-kali mempunyai anak, dan tidak ada sama sekali sebarang tuhan bersamaNya; (kalaulah ada banyak tuhan) tentulah tiap-tiap tuhan itu akan menguasai dan menguruskan segala yang diciptakannya dengan bersendirian, dan tentulah setengahnya akan bertindak mengalahkan setengahnya yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang dikatakan oleh mereka (yang musyrik) itu.

[92]

(Allah) Yang mengetahui segala yang tersembunyi dan yang nyata; maka (dengan yang demikian) Maha Tinggilah keadaanNya dari segala yang mereka sekutukan.

[93]

Katakanlah (wahai Muhammad): "Wahai Tuhanku, kiranya Engkau hendak memperlihatkan kepadaku (azab) yang dijanjikan kepada mereka (di dunia), -

[94]

"Maka wahai Tuhanku, janganlah Engkau biarkan daku tinggal dalam kalangan kaum yang zalim itu".

[95]

Dan sesungguhnya Kami berkuasa memperlihatkan kepadamu azab yang Kami janjikan kepada mereka.

[96]

Tolaklah kejahatan yang dilakukan kepadamu dengan cara yang sebaik-baiknya, Kami Maha Mengetahui apa yang mereka katakan itu.

[97]

Dan katakanlah: "Wahai Tuhanku, aku berlindung kepadaMu dari hasutan Syaitan-syaitan

[98]

"Dan aku berlindung kepadaMu, wahai Tuhanku, supaya Syaitan-syaitan itu tidak menghampiriku".

[99]

Kesudahan golongan yang kufur ingkar itu apabila sampai ajal maut kepada salah seorang di antara mereka, berkatalah ia: "Wahai Tuhanku, kembalikanlah daku (hidup semula di dunia) -

[100]

"Supaya aku mengerjakan amal-amal yang soleh dalam perkara-perkara yang telah aku tinggalkan". Tidak! Masakan dapat? Sesungguhnya perkataannya itu hanyalah kata-kata yang ia sahaja yang mengatakannya, sedang di hadapan mereka ada alam barzakh (yang mereka tinggal tetap padanya) hingga hari mereka dibangkitkan semula (pada hari kiamat).

[101]

Kemudian, apabila ditiup sangkakala, maka pada hari itu tidak ada lagi manfaat pertalian kerabat di antara mereka, dan tidak pula sempat mereka bertanya-tanyaan.

[102]

Maka sesiapa yang berat timbangan amal baiknya, maka mereka itulah orang-orang yang berjaya.

[103]

Dan sesiapa yang ringan timbangan amal baiknya, maka merekalah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri; mereka kekal di dalam neraka Jahannam -

[104]

Api neraka itu membakar muka mereka, dan tinggalah mereka di situ dengan muka yang hodoh cacat.

[105]

(Sambil dikatakan kepada mereka): "Bukankah ayat-ayatKu selalu dibacakan kepada kamu, lalu kamu terus-menerus mendustakannya?"

[106]

Mereka menjawab: "Wahai Tuhan kami, kami telah dikalahkan oleh sebab-sebab kecelakaan kami, dan dengan itu menjadilah kami kaum yang sesat.

[107]

"Wahai Tuhan kami, keluarkanlah kami dari neraka ini (serta kembalikanlah kami ke dunia); setelah itu kalau kami kembali lagi (mengerjakan kufur dan maksiat), maka sesungguhnya kami orang-orang yang zalim."

[108]

(Allah) berfirman: "Diamlah kamu dengan kehinaan di dalam neraka, dan janganlah kamu berkata-kata (memohon sesuatupun) kepadaKu!

[109]

"Sesungguhnya ada sepuak diri hamba-hambaKu (di dunia dahulu) memohon kepadaKu dengan berkata: ` Wahai Tuhan kami, kami telah beriman; oleh itu ampunkanlah dosa kami serta berilah rahmat kepada kami, dan sememangnya Engkaulah jua sebaik-baik Pemberi rahmat '.

[110]

"Maka kamu jadikan mereka ejek-ejekan sehingga ejek-ejekan kamu kepada mereka menyebabkan kamu lupa mengingati balasanKu, dan kamu pula sentiasa tertawakan mereka.

[111]

"Sesungguhnya Aku membalas mereka pada hari ini (dengan sebaik-baik balasan) disebabkan kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang berjaya".

[112]

Allah bertanya lagi (kepada mereka yang kafir itu): "Berapa tahun lamanya kamu tinggal di bumi?"

[113]

Mereka menjawab: "Kami tinggal (di dunia) selama sehari atau sebahagian dari sehari; maka bertanyalah kepada golongan (malaikat) yang menjaga urusan menghitung

[114]

Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di dunia) melainkan sedikit masa sahaja, kalau kamu dahulu mengetahui hal ini (tentulah kamu bersiap sedia).

[115]

"Maka adakah patut kamu menyangka bahawa Kami hanya menciptakan kamu (dari tiada kepada ada) sahaja dengan tiada sebarang hikmat pada ciptaan itu? Dan kamu (menyangka pula) tidak akan dikembalikan kepada Kami?"

[116]

Maka (dengan yang demikian) Maha Tinggilah Allah Yang Menguasai seluruh alam, lagi Yang Tetap Benar; tiada Tuhan melainkan Dia, Tuhan yang mempunyai Arasy yang mulia.

[117]

Dan sesiapa yang menyembah tuhan yang lain bersama-sama Allah, dengan tidak berdasarkan sebarang keterangan mengenainya, maka sesungguhnya hitungannya (dan balasan amalnya yang jahat itu) disediakan di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir tidak akan berjaya.

[118]

Dan berdoalah (wahai Muhammad dengan berkata): "Wahai Tuhanku, berikanlah ampun dan kurniakan rahmat, dan sememangnya Engkaulah sahaja sebaik-baik Pemberi rahmat!"

 

An-Nuur

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

 

[1]

Ini ialah satu "surah" yang Kami turunkan, dan Kami wajibkan hukum-hukumnya, serta Kami turunkan padanya ayat-ayat keterangan yang nyata supaya kamu beringat (mengamalkannya).

[2]

Perempuan yang berzina dan lelaki yang berzina, hendaklah kamu sebat tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali sebat; dan janganlah kamu dipengaruhi oleh perasaan belas kasihan terhadap keduanya dalam menjalankan hukum ugama Allah, jika benar kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat; dan hendaklah disaksikan hukuman seksa yang dikenakan kepada mereka itu oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.

[3]

Lelaki yang berzina (lazimnya) tidak ingin berkahwin melainkan dengan perempuan yang berzina atau perempuan musyrik; dan perempuan yang berzina itu pula (lazimnya) tidak ingin berkahwin dengannya melainkan oleh lelaki yang berzina atau lelaki musyrik. Dan perkahwinan yang demikian itu terlarang kepada orang-orang yang beriman.

[4]

Dan orang-orang yang melemparkan tuduhan (zina) kepada perempuan yang terpelihara kehormatannya, kemudian mereka tidak membawakan empat orang saksi, maka sebatlah mereka delapan puluh kali sebat; dan janganlah kamu menerima persaksian mereka itu selama-lamanya; kerana mereka adalah orang-orang yang fasik; -

[5]

Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu (dari kesalahannya yang tersebut) serta memperbaiki amalannya, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.

[6]

Dan orang-orang yang menuduh isterinya berzina, sedang mereka tidak ada saksi-saksi (yang mengesahkan tuduhannya itu) hanya dirinya sendiri, maka persaksian (sah pada syarak) bagi seseorang yang menuduh itu hendaklah ia bersumpah dengan nama Allah, empat kali, bahawa sesungguhnya ia dari orang-orang yang benar; -

[7]

Dan sumpah yang kelima (hendaklah ia berkata): Bahawa laknat Allah akan menimpa dirinya jika ia dari orang-orang yang dusta.

[8]

Dan bagi menghindarkan hukuman seksa dari isteri (yang kena tuduh) itu hendaklah ia bersumpah dengan nama Allah, empat kali, bahawa suaminya (yang menuduh) itu sesungguhnya adalah dari orang-orang yang berdusta; -

[9]

Dan sumpah yang kelima (hendaklah ia berkata); Bahawa kemurkaan Allah akan menimpa dirinya jika suaminya dari orang-orang yang benar.

[10]

Dan kalaulah tidak kerana adanya limpah kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu, dan juga (kalaulah tidak kerana) bahawa Allah Maha Penerima taubat, lagi Maha Bijaksana, (tentulah kamu akan) akan mengalami kesusahan yang sukar diatasi).

[11]

Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita yang amat dusta itu ialah segolongan dari kalangan kamu; janganlah kamu menyangka (berita yang dusta) itu buruk bagi kamu, bahkan ia baik bagi kamu. Tiap-tiap seorang di antara mereka akan beroleh hukuman sepadan dengan kesalahan yang dilakukannya itu, dan orang yang mengambil bahagian besar dalam menyiarkannya di antara mereka, akan beroleh seksa yang besar (di dunia dan di akhirat).

[12]

Sepatutnya semasa kamu mendengar tuduhan itu, orang-orang yang beriman - lelaki dan perempuan, menaruh baik sangka kepada diri (orang-orang) mereka sendiri. dan berkata: "Ini ialah tuduhan dusta yang nyata".

[13]

Sepatutnya mereka (yang menuduh) membawa empat orang saksi membuktikan tuduhan itu. Oleh kerana mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka mereka itu pada sisi hukum Allah, adalah orang-orang yang dusta.

[14]

Dan kalaulah tidak kerana adanya limpah kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu di dunia dan di akhirat, tentulah kamu dikenakan azab seksa yang besar disebabkan kamu turut campur dalam berita palsu itu; -

[15]

Iaitu semasa kamu bertanya atau menceritakan berita dusta itu dengan lidah kamu, dan memperkatakan dengan mulut kamu akan sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan yang sah mengenainya; dan kamu pula menyangkanya perkara kecil, pada hal ia pada sisi hukum Allah adalah perkara yang besar dosanya.

[16]

Dan sepatutnya semasa kamu mendengarnya, kamu segera berkata: "Tidaklah layak bagi kami memperkatakan hal ini! Maha Suci Engkau (ya Allah dari mencemarkan nama baik ahli rumah Rasulullah)! Ini adalah satu dusta besar yang mengejutkan".

[17]

Allah memberi pengajaran kepada kamu, supaya kamu tidak mengulangi perbuatan yang sedemikian ini selama-lamanya, jika betul kamu orang-orang yang beriman.

[18]

Dan Allah menjelaskan kepada kamu ayat-ayat keterangan (hukum-hukumNya); kerana Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.

[19]

Sesungguhnya orang-orang yang suka terhebah tuduhan-tuduhan yang buruk dalam kalangan orang-orang yang beriman, mereka akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya di dunia dan di akhirat; dan (ingatlah) Allah mengetahui (segala perkara) sedang kamu tidak mengetahui (yang demikian).

[20]

Dan kalaulah tidak kerana adanya limpah kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu, dan juga (kalaulah tidak kerana) bahawa Allah Amat melimpah belas kasihanNya, (tentulah kamu akan ditimpa azab dengan serta-merta).

[21]

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menurut jejak langkah Syaitan; dan sesiapa yang menurut jejak langkah Syaitan, maka sesungguhnya Syaitan itu sentiasa menyuruh (pengikut-pengikutnya) melakukan perkara yang keji dan perbuatan yang mungkar. Dan kalaulah tidak kerana limpah kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu, nescaya tidak ada seorang pun di antara kamu menjadi bersih dari dosanya selama-lamanya; akan tetapi Allah membersihkan sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya); dan (ingatlah Allah Maha Mendengar) lagi Maha Mengetahui

[22]

Dan janganlah orang-orang yang berharta serta lapang hidupnya dari kalangan kamu, bersumpah tidak mahu lagi memberi bantuan kepada kaum kerabat dan orang-orang miskin serta orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah; dan (sebaliknya) hendaklah mereka memaafkan serta melupakan kesalahan orang-orang itu; tidakkah kamu suka supaya Allah mengampunkan dosa kamu? Dan (ingatlah) Allah Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani.

[23]

Sesungguhnya orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang terpelihara kehormatannya, yang tidak terlintas memikirkan sebarang kejahatan, lagi yang beriman, akan dilaknat (oleh Allah) di dunia dan di akhirat dan, mereka pula akan beroleh azab seksa yang besar;

[24]

Pada hari lidah mereka dan tangan mereka serta kaki mereka menjadi saksi terhadap diri mereka sendiri, tentang segala yang mereka lakukan.

[25]

Pada hari itu Allah akan menyempurnakan untuk mereka balasan (azab seksa) yang berhak mereka mendapatnya, dan mereka pula akan mengetahui bahawa Allah ialah Tuhan Yang Maha Adil, lagi nyata keadilanNya.

[26]

(Lazimnya) perempuan-perempuan yang jahat adalah untuk lelaki-lelaki yang jahat, dan lelaki-lelaki yang jahat untuk perempuan-perempuan yang jahat; dan (sebaliknya) perempuan-perempuan yang baik untuk lelaki-lelaki yang baik, dan lelaki-lelaki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik. Mereka (yang baik) itu adalah bersih dari (tuduhan buruk) yang dikatakan oleh orang-orang (yang jahat); mereka (yang baik) itu akan beroleh pengampunan (dari Allah) dan pengurniaan yang mulia.

[27]

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu masuk ke dalam mana-mana rumah yang bukan rumah kamu, sehingga kamu lebih dahulu meminta izin serta memberi salam kepada penduduknya; yang demikian adalah lebih baik bagi kamu, supaya kamu beringat (mematuhi cara dan peraturan yang sopan itu).

[28]

Maka sekiranya kamu tidak mendapati sesiapa (yang berhak memberi izin) maka janganlah masuk ke dalam rumah itu sehingga kamu diberi izin; dan jika dikatakan kepada kamu "baliklah", maka hendaklah kamu berundur balik; cara yang demikian adalah lebih suci bagi kamu; dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui akan apa yang kamu lakukan.

[29]

Tidaklah menjadi salah kamu memasuki (dengan tidak meminta izin) mana-mana rumah yang tidak didiami orang, yang ada keperluan kamu padanya; dan (ingatlah) Allah mengetahui akan apa yang kamu zahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.

[30]

Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki yang beriman supaya mereka menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka; sesungguhnya Allah Amat Mendalam PengetahuanNya tentang apa yang mereka kerjakan.

[31]

Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya.

[32]

Dan kahwinkanlah orang-orang bujang (lelaki dan perempuan) dari kalangan kamu, dan orang-orang yang soleh dari hamba-hamba kamu, lelaki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari limpah kurniaNya kerana Allah Maha Luas (rahmatNya dan limpah kurniaNya), lagi Maha Mengetahui.

[33]

Dan orang-orang yang tidak mempunyai kemampuan berkahwin, hendaklah mereka menjaga kehormatannya sehingga Allah memberi kekayaan kepada mereka dari limpah kurniaNya; dan hamba-hamba kamu (lelaki dan perempuan) yang hendak membuat surat perjanjian untuk memerdekakan dirinya (dengan jumlah bayaran yang tertentu), hendaklah kamu melaksanakan perjanjian itu dengan mereka jika kamu mengetahui ada sifat-sifat yang baik pada diri mereka (yang melayakkannya berbuat demikian); dan berilah kepada mereka dari harta Allah yang telah dikurniakan kepada kamu. Dan janganlah kamu paksakan hamba-hamba perempuan kamu melacurkan diri manakala mereka mahu menjaga kehormatannya, kerana kamu berkehendakkan kesenangan hidup di dunia. Dan sesiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah - sesudah paksaan yang dilakukan kepada mereka - Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.

[34]

Dan sesungguhnya, Kami telah menurunkan kepada kamu, ayat-ayat keterangan yang menjelaskan (hukum-hukum suruh dan tegah), dan contoh tauladan (mengenai kisah-kisah dan berita) orang-orang yang telah lalu sebelum kamu, serta nasihat pengajaran bagi orang-orang yang (mahu) bertaqwa.

[35]

Allah yang menerangi langit dan bumi. Bandingan nur hidayah petunjuk Allah (Kitab Suci Al-Quran) adalah sebagai sebuah "misykaat" yang berisi sebuah lampu; lampu itu dalam geluk kaca (qandil), geluk kaca itu pula (jernih terang) laksana bintang yang bersinar cemerlang; lampu itu dinyalakan dengan minyak dari pokok yang banyak manfaatnya, (iaitu) pokok zaitun yang bukan sahaja disinari matahari semasa naiknya dan bukan sahaja semasa turunnya (tetapi ia sentiasa terdedah kepada matahari); hampir-hampir minyaknya itu - dengan sendirinya - memancarkan cahaya bersinar (kerana jernihnya) walaupun ia tidak disentuh api; (sinaran nur hidayah yang demikian bandingannya adalah sinaran yang berganda-ganda): cahaya berlapis cahaya. Allah memimpin sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang dan peraturanNya) kepada nur hidayahNya itu; dan Allah mengemukakan berbagai-bagai misal perbandingan untuk umat manusia; dan Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.

[36]

(Nur hidayah petunjuk Allah itu bersinar dengan nyatanya terutama sekali) di rumah-rumah ibadat yang diperintahkan oleh Allah supaya dimuliakan keadaannya dan disebut serta diperingat nama Allah padanya; di situ juga dikerjakan ibadat mensuci dan memuji Allah pada waktu pagi dan petang.

[37]

(Ibadat itu dikerjakan oleh) orang-orang yang kuat imannya yang tidak dilalaikan oleh perniagaan atau berjual-beli daripada menyebut serta mengingati Allah, dan mendirikan sembahyang serta memberi zakat; mereka takutkan hari (kiamat) yang padanya berbalik-balik hati dan pandangan.

[38]

(Mereka mengerjakan semuanya itu) supaya Allah membalas mereka dengan sebaik-baik balasan bagi apa yang mereka kerjakan, dan menambahi mereka lagi dari limpah kurniaNya; dan sememangnya Allah memberi rezeki kepada sesiapa yang dikehendakiNya dengan tidak terhitung.

[39]

Dan orang-orang yang kafir pula, amal-amal mereka adalah umpama riak sinaran panas di tanah rata yang disangkanya air oleh orang yang dahaga, (lalu ia menuju ke arahnya) sehingga apabila ia datang ke tempat itu, tidak didapati sesuatu pun yang disangkanya itu; (demikianlah keadaan orang kafir, tidak mendapat faedah dari amalnya sebagaimana yang disangkanya) dan ia tetap mendapati hukum Allah di sisi amalnya, lalu Allah meyempurnakan hitungan amalnya (serta membalasnya); dan (ingatlah) Allah Amat segera hitungan hisabNya.

[40]

Atau (orang-orang kafir itu keadaannya) adalah umpama keadaan (orang yang di dalam) gelap-gelita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak bertindih ombak; di sebelah atasnya pula awan tebal (demikianlah keadaannya) gelap-gelita berlapis-lapis - apabila orang itu mengeluarkan tangannya, ia tidak dapat melihatnya sama sekali. Dan (ingatlah) sesiapa yang tidak dijadikan Allah menurut undang-undang peraturanNya mendapat cahaya (hidayah petunjuk) maka ia tidak akan beroleh sebarang cahaya (yang akan memandunya ke jalan yang benar).

[41]

Tidakkah engkau mengetahui bahawasanya Allah (Yang Maha Esa dan Maha Kuasa) sentiasa bertasbih kepadaNya sekalian makhluk yang ada di langit dan di bumi serta burung-burung yang terbang berbaris di angkasa? Masing-masing sedia mengetahui (menurut keadaan semulajadinya) akan cara mengerjakan ibadatnya kepada Allah dan memujiNya; dan Allah Maha Mengetahui akan apa yang mereka lakukan.

[42]

Dan bagi Allah jualah kuasa pemerintahan langit dan bumi dan kepada Allah sahaja tempat kembali (sekalian makhluk).

[43]

Tidakkah engkau melihat bahawasanya Allah mengarahkan awan bergerak perlahan-lahan, kemudian Dia mengumpulkan kelompok-kelompoknya, kemudian Dia menjadikannya tebal berlapis-lapis? Selepas itu engkau melihat hujan turun dari celah-celahnya. Dan Allah pula menurunkan hujan batu dari langit, dari gunung-ganang (awan) yang ada padanya; lalu Ia menimpakan hujan batu itu kepada sesiapa yang dikehendakiNya, dan menjauhkannya dari sesiapa yang dikehendakiNya. Sinaran kilat yang terpancar dari awan yang demikian keadaannya, hampir-hampir menyambar dan menghilangkan pandangan.

[44]

Allah menukarkan malam dan siang silih berganti; sesungguhnya yang demikian mengandungi pelajaran yang mendatangkan iktibar bagi orang-orang yang celik mata hatinya berfikir.

[45]

Dan Allah menciptakan tiap-tiap haiwan yang bergerak itu dari air; maka sebahagian di antara mereka menjalar atas perutnya, dan sebahagian di antaranya berjalan dengan dua kaki, dan sebahagian lagi berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa sahaja yang Ia kehendaki (selain dari yang tersebut), kerana sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

[46]

Demi sesungguhnya, Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menerangkan (hakikat kebenaran dengan berbagai dalil dan bukti); dan Allah memberi hidayah petunjuk kepada sesiapa yang dikehendakiNya ke jalan yang lurus.

[47]

Dan (di antara orang-orang yang tidak dikehendakiNya ke jalan yang lurus ialah) mereka yang berkata: "Kami beriman kepada Allah dan kepada RasulNya serta kami taat"; kemudian sepuak dari mereka berpaling (membelakangkan perintah Allah dan Rasul) sesudah pengakuan itu, dan (kerana berpalingnya) tidaklah mereka itu menjadi orang-orang yang sebenarnya beriman.

[48]

Dan (bukti berpalingnya mereka ialah) apabila mereka diajak kepada Kitab Allah dan Sunnah RasulNya supaya menjadi hakim memutuskan sesuatu di antara mereka, maka dengan serta-merta sepuak dari mereka berpaling ingkar (menolak ajakan itu jika keputusan tidak menguntungkan mereka).

[49]

Dan (sebaliknya) jika keputusan itu memberi hak kepada mereka, mereka segera datang kepadanya dengan tunduk taat (menerima hukumnya).

[50]

(Mengapa mereka bersikap demikian), adakah kerana hati mereka mengandungi penyakit (kufur), atau kerana mereka ragu-ragu (terhadap kebenaran hukuman), ataupun kerana mereka takut bahawa Allah dan RasulNya akan berlaku zalim kepada mereka? (Allah dan RasulNya tidak sekali-kali akan berlaku zalim) bahkan merekalah sendiri orang-orang yang zalim (disebabkan keraguan dan kekufuran mereka).

[51]

Sesungguhnya perkataan yang diucapkan oleh orang-orang yang beriman ketika mereka diajak ke pada Kitab Allah dan Sunnah RasulNya, supaya menjadi hakim memutuskan sesuatu di antara mereka, hanyalah mereka berkata: "Kami dengar dan kami taat": dan mereka itulah orang-orang yang beroleh kejayaan.

[52]

Dan sesiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya dan takut melanggar perintah Allah serta, menjaga dirinya jangan terdedah kepada azab Allah, maka merekalah orang-orang yang beroleh kemenangan.

[53]

Dan mereka (yang munafik) bersumpah dengan nama Allah, dengan sebebar-benar sumpahnya: bahawa jika engkau (wahai Muhammad) perintahkan mereka (keluar berjihad), tentulah mereka akan keluar. Katakanlah: " Janganlah kamu bersumpah, (taat kamu itu) taat yang terkenal (dustanya). Sesungguhnya Allah Amat Mendalam pengetahuanNya tentang apa yang kamu lakukan".

[54]

Katakanlah lagi (kepada mereka): " Taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada Rasul Allah. Kemudian jika kamu berpaling ingkar maka ketahuilah bahawa sesungguhnya Rasul Allah hanya bertanggungjawab akan apa yang ditugaskan kepadanya, dan kamu pula bertanggungjawab akan apa yang ditugaskan kepada kamu. Dan jika kamu taat kepadanya nescaya kamu beroleh hidayah petunjuk; dan (sebenarnya) Rasul Allah hanyalah bertanggungjawab menyampaikan perintah-perintah Allah dengan penjelasan yang terang nyata".

[55]

Allah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal soleh dari kalangan kamu (wahai umat Muhammad) bahawa Ia akan menjadikan mereka khalifah-khalifah yang memegang kuasa pemerintahan di bumi, sebagaimana Ia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka: khalifah-khalifah yang berkuasa; dan Ia akan menguatkan dan mengembangkan ugama mereka (ugama Islam) yang telah diredhaiNya untuk mereka; dan Ia juga akan menggantikan bagi mereka keamanan setelah mereka mengalami ketakutan (dari ancaman musuh). Mereka terus beribadat kepadaKu dengan tidak mempersekutukan sesuatu yang lain denganKu. Dan (ingatlah) sesiapa yang kufur ingkar sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang derhaka.

[56]

Dan dirikanlah kamu akan sembahyang serta berilah zakat; dan taatlah kamu kepada Rasul Allah; supaya kamu beroleh rahmat.

[57]

Janganlah engkau menyangka orang-orang kafir itu akan dapat melemahkan kekuasaan Allah (daripada menimpakan azab kepada mereka) di dunia, sedang tempat kembali mereka ialah neraka; dan sesungguhnya neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.

[58]

Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah hamba-hamba kamu dan orang-orang yang belum baligh dari kalangan kamu, meminta izin kepada kamu (sebelum masuk ke tempat kamu), dalam tiga masa; (iaitu) sebelum sembahyang subuh, dan ketika kamu membuka pakaian kerana kepanasan tengah hari, dan sesudah sembahyang Isyak; itulah tiga masa bagi kamu (yang biasanya terdedah aurat kamu padanya). Kamu dan mereka tidaklah bersalah kemudian daripada tiga masa yang tersebut, (kerana mereka) orang-orang yang selalu keluar masuk kepada kamu, dan kamu masing-masing sentiasa berhubung rapat antara satu dengan yang lain. Demikianlah Allah menerangkan kepada kamu ayat-ayatNya (yang menjelaskan hukum-hukumNya); dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.

[59]

Dan apabila kanak-kanak dari kalangan kamu telah baligh, maka hendaklah mereka meminta izin sama seperti cara orang-orang (yang telah cukup umur) yang tersebut dahulu, meminta izin. Demikianlah Allah menerangkan kepada kamu ayat-ayatNya (yang menjelaskan hukum-hukumNya) dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.

[60]

Dan mana-mana perempuan tua yang telah putus kedatangan haid, yang tidak mempunyai harapan berkahwin lagi maka tidak ada salahnya mereka menanggalkan pakaian luarnya, dengan tidak bertujuan mendedahkan perhiasan mereka; dalam pada itu perbuatan mereka menjaga kehormatannya (dengan tidak menanggalkan pakaian luarnya itu adalah) lebih baik bagi mereka; dan (ingatlah) Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.

[61]

Tidak ada salahnya bagi orang buta, dan tidak ada salahnya bagi orang tempang, dan tidak ada salahnya bagi orang sakit (jika masing-masing tidak menjalankan sesuatu perintah disebabkan keuzurannya menghendaki ia berlaku demikian), dan juga tidak ada salah bagi kamu (termasuk orang-orang yang tersebut turut sama) makan di rumah kamu sendiri, atau di rumah bapa kamu, atau di rumah ibu kamu, atau di rumah saudara kamu yang lelaki, atau di rumah saudara kamu yang perempuan, atau di rumah bapa saudara kamu (sebelah bapa), atau di rumah emak saudara kamu (sebelah bapa), atau di rumah bapa saudara kamu (sebelah ibu), atau di rumah emak saudara kamu (sebelah ibu), atau di rumah yang kamu kuasai kuncinya, atau di rumah sahabat kamu; tidak juga menjadi salah bagi kamu, makan bersama-sama atau berasing-asing. Maka apabila kamu masuk ke mana-mana rumah, hendaklah kamu memberi salam kepada (sesiapa yang seperti) kamu dengan memohon kepada Allah cara hidup yang berkat lagi baik. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat (yang menjelaskan hukum-hukumNya), supaya kamu memahaminya.

[62]

Sesungguhnya orang-orang yang sebenar-benarnya beriman ialah mereka yang beriman kepada Allah dan RasulNya, dan apabila mereka turut bersama-sama dengan Rasulullah dalam sesuatu perkara yang memerlukan perhimpunan ramai, tidaklah mereka meninggalkan majlis perhimpunan itu sebelum mereka meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu (wahai Muhammad) itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya. Maka apabila meminta izin kepadamu untuk pergi menjalankan sesuatu urusan mereka, maka izinkanlah bagi sesiapa yang engkau kehendaki di antara mereka, dan mintalah ampun kepada Allah untuk mereka; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.

[63]

Janganlah kamu jadikan seruan atau panggilan Rasulullah di antara kamu seperti seruan atau panggilan sesama kamu; sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang di antara kamu yang menarik diri ke luar (dari majlis Nabi) secara berselindung dan bersembunyi. Oleh itu, hendaklah mereka yang mengingkari perintahnya, beringat serta berjaga-jaga jangan mereka ditimpa bala bencana, atau ditimpa azab seksa yang tidak terperi sakitnya.

[64]

Ketahuilah! Sesungguhnya Allah jualah yang menguasai segala yang ada di langit dan di bumi. Sesungguhnya Ia mengetahui keadaan yang kamu berada padanya (wahai umat manusia); dan pada hari umat manusia itu kembali kepadaNya, maka Ia akan menerangkan kepada mereka segala yang mereka kerjakan, kerana sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan tiap tiap sesuatu.

 

Al-Furqaan

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

 

[1]

Maha berkat Tuhan yang menurunkan Al-Furqaan kepada hambaNya (Muhammad), untuk menjadi peringatan dan amaran bagi seluruh penduduk alam.

[2]

Tuhan yang menguasai pemerintahan langit dan bumi, dan yang tidak mempunyai anak, serta tidak mempunyai sebarang sekutu dalam pemerintahanNya; dan Dia lah yang menciptakan tiap-tiap sesuatu lalu menentukan keadaan makhluk-makhluk itu dengan ketentuan takdir yang sempurna.

[3]

Dan mereka (yang kafir) mengambil benda-benda yang lain dari Allah sebagai tuhan-tuhan, yang tidak dapat mencipta sesuatupun, bahkan benda-benda itu diciptakan (oleh penyembah-penyembahnya dari bahan-bahan di bumi); dan benda-benda itu pula tidak berkuasa mendatangkan sesuatu bahaya atau sesuatu faedah untuk dirinya sendiri; dan tidak berkuasa mematikan atau menghidupkan, atau pun membangkitkan hidup semula makhluk-makhluk yang telah mati.

[4]

Dan orang-orang yang kafir itu berkata: "(Al-Quran) ini hanyalah satu perkara dusta yang direka-reka oleh Muhammad, dan ia dibantu membuatnya oleh kaum yang lain". Maka (dengan kata-kata itu) sesungguhnya mereka telah mendatangkan satu tuduhan yang zalim dan dusta.

[5]

Dan mereka berkata lagi: "Al-Quran itu adalah cerita-cerita dongeng orang-orang dahulu kala, yang diminta oleh Muhammad supaya dituliskan, kemudian perkara yang ditulis itu dibacakan kepadanya pagi dan petang (untuk dihafaznya)".

[6]

Katakanlah (Wahai Muhammad): "Al-Quran itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui segala rahsia di langit dan di bumi; sesungguhnya adalah Ia Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.

[7]

Dan mereka pula berkata: "Mengapa Rasul ini makan minum dan berjalan di pasar-pasar (seperti manusia yang lain)? Sepatutnya diturunkan malaikat kepadanya, supaya malaikat itu turut memberi peringatan dan amaran bersama-sama dengannya (sebagai saksi yang membenarkannya).

[8]

"Atau diberikan perbendaharaan harta benda kepadanya, atau ia mempunyai sebuah kebun untuk ia makan hasilnya". Dan orang-orang yang zalim itu berkata pula (kepada orang-orang yang beriman): "Sebenarnya kamu hanyalah menurut seorang yang tidak siuman".

[9]

Lihatlah (Wahai Muhammad) bagaimana mereka membuat untukmu berbagai misal perbandingan (yang bukan-bukan), dengan sebab itu sesatlah mereka, sehingga mereka tidak mendapat jalan petunjuk.

[10]

Maha Berkat Tuhan yang jika Ia kehendaki tentulah Ia akan mengadakan untukmu (di dunia ini) sesuatu yang lebih baik dari apa yang mereka katakan itu, iaitu syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, serta mengadakan untukmu istana-istana (yang tersergam indah).

[11]

(Mereka bukan sahaja mendustakanmu) bahkan mereka juga mendustakan hari kiamat; dan Kami telah sediakan bagi sesiapa yang mendustakan hari kiamat itu, api yang menjulang-julang.

[12]

Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, kedengaranlah mereka suara marahnya yang menggelegak dan mengeluh.

[13]

Dan apabila mereka dihumbankan ke tempat yang sempit di dalam neraka itu, dengan keadaan mereka dibelenggu, menjeritlah mereka di sana meminta sejenis kebinasaan (yang melepaskan dari azab itu).

[14]

(Lalu dikatakan kepada mereka): "Janganlah kamu menjerit-jerit meminta pada hari ini sejenis kebinasaan sahaja, tetapi mintalah kebinasaan sebanyak-banyaknya (kerana azab yang menunggu kamu di sini banyak jenisnya)".

[15]

Bertanyalah (kepada mereka): "Adakah (azab seksa neraka) yang demikian itu lebih baik atau Syurga yang kekal, yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa?" Syurga yang sedia diuntukkan bagi mereka sebagai balasan dan tempat kembali.

[16]

Mereka beroleh di dalam Syurga itu apa yang mereka kehendaki, mereka pula kekal di dalamnya. Balasan yang demikian adalah satu janji yang dijamin oleh Tuhanmu, lagi yang dipohonkan dan dituntut (dalam doa masing-masing).

[17]

Dan (ingatkanlah) hari Tuhan menghimpunkan mereka (yang kafir) dan makhluk-makhluk yang mereka sembah yang lain dari Allah, lalu Ia bertanya (kepada makhluk-makhluk yang telah dipuja dan disembah itu): "Kamukah yang menyesatkan hamba-hambaKu itu atau mereka yang sesat jalan?"

[18]

Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau (wahai Tuhan kami)! Sudah tentu tidak patut bagi kami mengambil sesiapa pun yang lain daripadaMu sebagai pelindung yang disembah (dan tidak patut juga kami menyeru orang menyembah kami); tetapi engkau (wahai Tuhan kami) telah melimpahkan kemewahan kepada mereka dan kepada datuk neneknya sehingga mereka lalai dan cuaikan ajaran ugamaMu, dan menjadilah mereka kaum yang binasa".

[19]

Maka (dikatakan pula kepada golongan itu): "Sesungguhnya mereka (yang kamu puja dan sembah) itu telah mendustakan dakwaan kamu (bahawa mereka yang menyesatkan kamu). Oleh itu, kamu semua tidak akan dapat menjauhkan azab seksa atau beroleh sebarang pertolongan". Dan sesiapa yang berlaku zalim di antara kamu (wahai umat manusia, dengan kekufuran atau maksiat), Kami akan merasakannya azab seksa yang besar.

[20]

Dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu (wahai Muhammad) melainkan orang-orang yang tentu makan minum dan berjalan di pasar-pasar, dan Kami jadikan sebahagian dari kamu sebagai ujian dan cubaan bagi sebahagian yang lain, supaya ternyata adakah kamu dapat bersabar (menghadapi ujian itu)? Dan (ingatlah) adalah Tuhanmu sentiasa Melihat (akan keadaan makhluk-makhlukNya).